Neneknya Meninggal Akibat Corona, Cucu Ini Histeris Coba Hidupkan dengan Nafas Buatan, Fotonya Pilu - Halaman all - Tribunnews.com

TRIBUNSTYLE.COM - Seorang cucu tertangkap kamera menangis histeris saat tahu neneknya meninggal dunia akibat virus corona.
Ditinggal sebentar sang cucu untuk mencari pertolongan, seorang nenek positif virus corona akhirnya meninggal dunia di dalam mobil.
Melihat neneknya tak bernyawa, cucu laki-laki yang diketahui berusia 30 tahun itu panik luar biasa.
Sesekali ia menangis dan mencoba membangunkan sang nenek.
Bahkan saking tak ingin kehilangan, pria ini nekat menghidupkan sang nenek kembali.
Ya, meski dirinya tahu sang nenek terinfeksi virus corona, pria tersebut tak peduli dan tetap memberi neneknya nafas buatan.

El Diario de Nanchital, Seorang cucu mengantarkan neneknya yang terinfeksi virus corona tanpa takut tertular
Peristiwa itu, disebutkan terjadi di tempat parkir Rumah Sakit Umum Mexico, Mexico City.
Awalnya seorang pria muda diceritakan berusaha mengatur agar neneknya diterima setelah dia mulai menunjukkan gejala Covid-19 meskipun pada awalnya tanpa gejala.
Meninggalkannya untuk menunggu di mobil, dia ngeri mendapati bahwa dia sudah tidak sadar ketika dia kembali untuk menjemputnya.
Segera tanpa berpikir atau takut akan risiko infeksi, pria muda itu mencoba resusitasi dari mulut ke mulut pada neneknya.
Pikirnya ini adalah upaya terakhir untuk menghidupkannya kembali, tetapi dia tetap tidak responsif.
Sayangnya, ketika para dokter tiba di tempat kejadian, dia dinyatakan meninggal karena Covid-19 menurut El Diario de Nanchital.
Foto-foto itu dikatakan telah ditangkap oleh Moisés Pablo, seorang kontributor dari lembaga jurnalis foto Meksiko dan majalah Cuartoscuro.
Tidak jelas pada saat ini apakah cucunya sendiri telah terinfeksi oleh Covid-19.
Melansir dari Facebook El Diario de Nanchital, berikut kronologi kejadiannya.
El Diario de Nanchital, Sang nenek diberikan nafas buatan dari sang cucu tanpa takut tertular covid-19
"Peristiwa mengerikan terjadi di hari Senin (8/6/2020) pagi .
Ketika seorang wanita yang dipindahkan ke rumah sakit umum meninggal ketika ia berada di mobil cucunya.
Wanita usia tahun datang dengan masalah pernapasan nosokomium.
Ia tampak seperti sedang tidur, cucunya mencoba untuk mendapatkan akses ke rumah sakit.
Namun semua ini akan terlambat karena wanita itu meninggal ketika ia berada di tempat parkir RS General, yang menghasilkan impotensi dalam keluarganya.
El Diario Nanchital, Cucunya terlihat menangis sambil memeluk sang nenek
Gambar-gambar yang mengungkapkan fakta diambil oleh Musa Paulus, kolaborator dari badan-badan Meksiko kamar, di dalamnya terlihat mobil datang ke nosomi.
Sopir tersebut adalah pria usia 30 tahun dan penumpangnya adalah neneknya, seorang wanita yang identitasnya tidak terungkap.
Cucunya mencoba memberinya napas dari mulut ke mulut untuk menyelamatkan kehidupan wanita tua tersebut.
Tetapi usaha mereka sia-sia dan tidak bisa datang untuk ditangani oleh dokter.
El Diario de Nanchital, Akhirnya tim medis datang untuk menangani
Akhirnya, staf medis yang dekat dengan triase orang sakit Covid-19 menghadiri pemuda itu sehingga mereka dapat mengekspresikan kematian neneknya."
Hingga saat ini, Meksiko telah mencatat 147.000 Covid-19 kasus, dengan 17.141 kematian menurut The Star. (*)
Berikut penjelasan medis mengapa golongan darah A termasuk yang paling rentan beresiko corona dan golongan darah O dinilai lebih kebal.
Dilansir dari South China Morning Post, peneliti medis di China telah mengambil pola golongan darah dari 2000 pasien yang terinfeksi virus di Kota Wuhan, China dan Shenzhen, kemudian mereka membandingkan dengan populasi setempat.
Dari pola golongan darah yang telah diteliti disebut sebagai penelitian awal.
Kemudian menurut studi yang telah dipublikasikan di Medrxiv.org membandingkan keempat golongan darah dari 2.173 kasus virus corona yang dikonfirmasi oleh Kota Wuhan dan Shenzhen dengan lebih dari 3694 penduduk dalam kondisi sehat di wilayah tersebut.
Ilustrasi golongan darah A, B,O, dan AB (Davidwolfe.com via Tribunnews)Sebanyak 31,16% penduduk Wuhan yang memiliki golongan darah A, 37,75% diantaranya pasien corona disurvei di Jinyintan Hospital, Wuhan, memiliki golongan darah yang sama.
Sampel kasus virus corona dari rumah sakit yang sama menunjukkan sebanyak 25,8% memiliki golongan darah O, angka ini dibandingkan dengan 33,84% populasi yang ada.
Dari 206 pasien yang meninggal akibat virus corona ini 85 korbannya adalah orang dengan golongan darah A.
Hanya 52 korban yang memiliki golongan darah O.
Dari hasil tersebut, peneliti mengungkap jika golongan darah A menunjukkan tingkat infeksi lebih tinggi dan membuat gejala berkembang menjadi lebih parah.
Sedangkan penelitian Science Alert yang dikutip dari Kompas.com menejelaskan mengenai tingkat kekebalan dari golongan darah O.
Golongan Darah (ndtvimg.com)Golongan darah ini memiliki resiko yang lebih kecil dibanding golongan darah A.
Menurut data yang telah disampaikan, populasi normal di Kota Wuhan terdiri dari 31% golongan darah A, kemudian 24% yaitu golongan darah B, 9% golongan darah AB dan yang terakhir 34% golongan darah O.
Dari kedua penelitian telah menyebutkan kemiripan dari hasil golongan darah yang lebih rentan terkena virus corona yaitu golongan darah A dan yang lebih kebal ialah golongan darah O.
Perlu pengujian kembali
Namun demikian, penelitian tersebut masih dikategorikan sebuah penelitian yang masih perlu diuji kembali.
Bukan berarti semua orang yang bergolongan darah A akan mudah terkena virus ini.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sebuah peringatan untuk selalu memperkuat perlindungan diri dan kemungkinan infeksi.
Ini juga dapat membantu petugas medis untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat dan perawatan yang lebih intensif untuk orang-orang dengan golongan darah A.
Sedangkan golongan darah O juga tidak mutlak kebal dengan virus corona.
Pemilik golongan darah ini juga harus menjaga kesehatan dan imun tubuh agar tak mudah terkena penyakit yang disebabkan oleh virus corona. (Sosok.id, TribunStyle.com/TsaniaF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar