'Kejahatan yang Kejam!' Kata Putin, Rusia Ulurkan Tangan untuk Prancis Usai Insiden Penikaman - QELUARGA - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

'Kejahatan yang Kejam!' Kata Putin, Rusia Ulurkan Tangan untuk Prancis Usai Insiden Penikaman - QELUARGA

Share This

'Kejahatan yang Kejam!' Kata Putin, Rusia Ulurkan Tangan untuk Prancis Usai Insiden Penikaman -  QELUARGA

Freya Sadewa

Presiden Rusia Vladimir Putin.*/Pixabay/DimitroSevastopol/ /

QELUARGA – Prancis menjadi perhatian dunia saat ini. Ini disebabkan oleh insiden penikamanan di salah satu gereja di Prancis.

Insiden penikaman itu terjadi di Basilika Notre-Dame di Nice, Prancis yang menewaskan tiga orang.

Penikaman itu terjadi pada Kamis, 29 Oktober 2020 pukul 00.09 waktu setempat.

Baca Juga: Viral Mobil Tabrak Masjidil Haram, Nyelonong Hantam Pintu 89, Ini Videonya

Diketahui penikaman itu dilakukan oleh Brahim Aouissaoui seorang imigran asal Tunisia.

Pelaku datang ke kota Nice dengan menggunakan kereta api pada Kamis, 29 Oktober 2020.  

Dilansir dari Lingkar Madiun Pada artikel berjudul Mengejutkan, Setelah Penikaman di Gereja Presiden Rusia Langsung Surati Presiden Prancis Macron insiden itu menjadi perhatian internasional. Bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam hitungan jam setelah insiden penikaman itu langsung mengirim telegram ke Prancis.

Melansir ABC News, pesan itu ditunjukan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron. Putin menyatakan belasungkawa yang mendalam atas peristiwa tragis serangan teroris di Prancis.

Baca Juga: Awet Muda di Usia 43 Tahun, Ini 5 Potret Terbaru Jerry Yan

"Kemarahan yang disebabkan oleh kejahatan sinis dan kejam yang dilakukan di dalam gereja. Sekali lagi, kami telah melihat bahwa teroris sama sekali tidak memiliki moral humanis. Jelas bahwa memerangi terorisme internasional membutuhkan komunitas global untuk bergabung," tulisnya dalam telegram itu.

Putin menegaskan kesiapan pihak Rusia untuk menjalin kerja sama dalam waktu dekat dengan Prancis. Serta mitra internasional lainnya dalam segala arah kegiatan untuk memerangi terorisme.

Baca Juga: 5 Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental

Presiden Rusia itu juga mengatakan bahwa orang-orang Rusia berbagi kemarahan dan kesedihan dengan rakyat Prancis dan menyampaikan simpati yang tulus kepada keluarga yang ditinggalkan.

Sementara Juru Bicara Vladimir Putin, Dmitry Peskov mengatakkan dengan tegas tidak akan membiarkan majalah satir Charlie Hebdo atau majalah sejenisnya beredar di negeranya.

Ketika ditanya apakah Rusia dapat menerbitkan majalah yang mirip dengan Charlie Hebdo, Peskov mengatakan kepada wartawan: "Tidak, tidak bisa."

"Setiap agama hidup satu sama lain dengan penuh rasa hormat. Itulah mengapa keberadaan publikasi semacam itu tidak mungkin ada di sini, termasuk dengan mempertimbangkan undang-undang yang ada, "kata Peskov, seraya menunjukkan bahwa Rusia adalah rumah bagi sekitar 20 juta Muslim.

Baca Juga: Jadwal Acara tvN Hari Ini Sabtu, 31 Oktober 2020: Tonton Ulang Episode 8 'Tale of the Nine Tailed'

Namun saat Peskov ditanya  apakah karikaturisasi Nabi Muhammad diperbolehkan, ia enggan berkomentar.

Diberitakan sebelumnya, salah satu di antara tiga korban penikaman di Gereja Prancis itu telah dipenggal dengan cara yang sadis. Berdasarkan keterangan polisi setempat, pemandangan itu tampak mengerikan. Namun pelaku penyerangan segera dilumpuhkan dengan  ditembak pada bahu oleh polisi dan dibawa ke rumah sakit.

Walikota Nice, Christian Estrosi, mengatakan pelaku pembunuhan itu  mengucapkan kalimat "Allahu Akbar" beberapa kali saat dia ditangkap dan diborgol oleh polisi.***(Rendi Mahendra/Lingkar Madiun)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages