Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Tidak Ada Kategori

    Hadapi Pandemi Covid-19, Muhadjir Sebut Indonesia dalam Situasi Darurat Militer - tempo

    3 min read

    Hadapi Pandemi Covid-19, Muhadjir Sebut Indonesia dalam Situasi Darurat Militer

    Reporter:

    Antara

    Editor:

    Eko Ari Wibowo

    Sabtu, 17 Juli 2021 07:29 WIB
    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kedua kanan) didampingi Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ketiga kanan) melihat proses vaksinasi COVID-19 di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 11 Juni 2021. Dalam kunjungannya tersebut Menko PMK juga memantau penanganan pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di rumah sakit tersebut. ANTARA FOTO/Arnas Padda
    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kedua kanan) didampingi Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman (ketiga kanan) melihat proses vaksinasi COVID-19 di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat 11 Juni 2021. Dalam kunjungannya tersebut Menko PMK juga memantau penanganan pasien orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di rumah sakit tersebut. ANTARA FOTO/Arnas Padda

    TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut Indonesia sudah dalam situasi darurat militer menghadapi pandemik COVID-19.

    "Sebetulnya pemerintah sekarang ini walaupun tidak di-declare, kita ini kan dalam keadaan darurat militer. Jadi kalau darurat itu kan ukurannya tertib sipil, darurat sipil, darurat militer, darurat perang. Nah sekarang ini sebetulnya sudah darurat militer," kata Muhadjir Effendy ditemui saat mengunjungi Hotel University Club UGM yang dijadikan shelter pasien COVID-19 di Yogyakarta, Jumat.

    Ia menyebut Indonesia dalam situasi darurat militer karena saat ini harus menghadapi musuh yakni COVID-19 yang tidak kasat mata.

    "Musuh tidak terlihat ini dalam pertempurannya tidak memakai kaidah-kaidah hukum perang karena semua orang dianggap kombatan oleh COVID-19 ini," ucap Muhadjir.

    ADVERTISEMENT

    Menurut dia, dulu ibu hamil serta anak-anak di Tanah Air belum banyak terpapar COVID-19, namun saat ini tidak sedikit dari mereka yang menjadi korban. "Yang meninggal mulai banyak. Berarti ini perang asimetris menghadapi COVID-19," ujarnya.

    Dengan alasan itu, menurut Muhadjir, Presiden Joko Widodo telah menerjunkan TNI dan Polri untuk ikut menangani COVID-19 karena sudah tidak bisa dihadapi dengan penanganan biasa.

    "Ini darurat-nya sudah darurat militer, hanya musuhnya memang bukan militer konvensional tapi 'pasukan' tidak terlihat," tutur dia.

    Muhadjir menuturkan apa pun istilah yang digunakan dalam menangani COVID-19, baik PPKM darurat atau bahkan PPKM super darurat, selama masyarakat tidak mau kompromi menahan diri melanggar prokes maka penanganan COVID-19 tidak akan berhasil.

    [Category Opsi Informasi, Kesehatan]
    [Tags Featured, Kesehatan]

    Komentar
    Additional JS