Pilihan

3 Dosis Vaksin Sinovac Hasilkan Antibodi Lebih Tinggi daripada Mencampur dengan Pfizer | Bisniscom

 

3 Dosis Vaksin Sinovac Hasilkan Antibodi Lebih Tinggi daripada Mencampur dengan Pfizer | Bisnis.com

Suntik booster dengan jenis vaksin yang sama ternyata memberikan efektivitas lebih baik dibandingkan mencampur dengan jenis lain.
Share:
Botol vaksin CoronaVac SARS-CoV-2 Sinovac ditampilkan di acara media di Beijing, China, pada 24 September.  - Bloomberg\r\nNi Luh Anggela - Bisnis.com
13 Agustus 2021 - 09:28 WIB
Botol vaksin CoronaVac SARS-CoV-2 Sinovac ditampilkan di acara media di Beijing, China, pada 24 September. - Bloomberg\\r\\n

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah penelitian di Turki menunjukkan bahwa orang yang disuntik 3 kali dosis vaksin inactivated seperti Sinovac memiliki tingkat antibodi lebih tinggi dibandingkan mereka yang menerima dua dosis vaksin inactivated dan satu suntikan vaksin mRNA.

Studi tersebut melibatkan lebih dari 30 juta warga yang divaksinasi di Turki.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Republik Turki, Dr Fahrettin Koca pada hari Rabu (11/8).
 
Meski tidak menyebutkan nama merek, Koca merujuk pada vaksin yang saat ini tersedia di Turki: vaksin inactivated China CoronaVac yang dikembangkan Sinovac Biotech dan vaksin mRNA yang dikembangkan oleh Pfizer/BioNTech, melansir Nikkei Asia, Jumat (13/8/2021).
 
Sementara banyak orang Turki lebih percaya suntikan booster Pfizer lebih efektif daripada vaksin China, penelitian menunjukkan bahwa menggunakan jenis vaksin yang sama bekerja lebih baik.

Otoritas kesehatan di Turki dan negara-negara lain telah merekomendasikan agar orang yang diinokulasi dengan dua dosis vaksin inactivated menerima suntikan mRNA sebagai dosis ketiga untuk meningkatkan perlindungan.
 
Koca menyebutkan, dari hasil penelitian itu, artinya disuntik 3 kali dosis vaksin yang sama lebih baik daripada  dengan jenis yang beda.

“Orang-orang di seluruh dunia akan mempelajari data ini untuk pertama kalinya, dan kebijakan vaksinasi negara mungkin akan berubah." kata Koca.
 
Dia menambahkan bahwa para peneliti yang melakukan penelitian pada hari Rabu akan mengajukan permohonan ke jurnal ilmiah untuk mempublikasikan hasil lengkapnya.
 
Negara ini gencar melakukan kampanye vaksinasi intensif untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 untuk penduduk yang berusia 18 tahun ke atas, yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
 
Turki telah memperoleh puluhan juta dosis Sinovac sejak awal tahun dan telah memberikannya secara luas, dimulai dengan orang dewasa yang lebih tua. Tembakan Pfizer mulai tiba pada bulan Maret, dengan negara tersebut mempercepat pengadaannya pada Juni. Banyak orang di Turki mencari dosis Pfizer sebagai suntikan booster.
 
Turki juga telah menerima vaksin Sputnik V buatan Rusia.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : pfizer, Sinovac, Vaksin Covid-19

Share:
Editor : Mia Chitra Dinisari

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek