LPG di Bitung Langka, LSM Desak Cabut Izin Pangkalan Nakal
Petrus Rumbayan
MANADOPOST.ID – Belakangan ini terjadi kelanggkaan LPG 3 kg di sejumlah wilayah di Kota Bitung.
Dari informasi yang berkembang di lapangan, disinyalir kelangkaan tersebut terjadi akibat ulah pangkalan nakal.
Pasalnya LPG 3 kg di sejumlah pangkalan kosong, sehingga warga kesulitan. Anehnya, LPG 3 kg itu justru bisa didapat di warung-warung. Tetapi harganya jauh lebih mahal dari pangkalan.
LSM Sakti Petrus Rumbayan, membeber fakta di lapangan bahwa LPG 3 kg yang dijual di warung kisaran Rp25 ribu hingga Rp30 ribu. Jauh dari harga eceran tertinggi (HET) untuk LPG 3 kg di pangkalan yaitu Rp18 ribu.
“Ini terjadi di beberapa wilayah di Kota Bitung. Untuk itu pangkalan LPG yang nakal wajib ditindak tegas,” ujar Rumbayan, Minggu (22/8).
Ia meminta pihak-pihak terkait yang sudah mengantongi nama-nama pangkalan nakal itu agar segera melakukan penindakan.
“Segera diberi efek jera kepada pangkalan LPG 3 kg yang nakal itu. Bila perlu cabut izinnya karena kondisi ini menyengsarakan masyarakat,” tambahnya.
Ia kemudian menantang Bagian Perekonomian Pemkot Bitung agar bertindak tegas menyikapi persoalan ini. “Saya tantang Bagian Perekonomian untuk bertindak tegas. Jangan terlalu banyak memberi peringatan, agar supaya ada efek jera. Beranikah?” tandas Rumbayan.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Pemkot Bitung Rolien Dipan saat dikonfirmasi, nampaknya jengkel dengan adanya desakan dari LSM terkait kisruh kelangkaan LPG di Kota Bitung.
“Adoh so berapa kali tanya tuhari dang (Sudah berapa kali ditanya beberapa hari lalu). Besok kami akan melakukan rapat bersama dengan pihak-pihak terkait,” katanya.
Lanjutnya, mencabut izin bukan wewenang Bagian Perekonomian tetapi Pertamina jika benar ada pangkalan nakal melanggar ketentuan peraturan pemerintah.
“Maka dikenai sanksi tegas oleh Pertamina misalnya pemutusan hubungan usaha oleh agen sesuai prosedur yang berlaku,” urai Dipan. (tr-01/can)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar