Nigeria Tarik Dubes dari Indonesia, Buntut Dugaan Penganiayaan Terhadap Diplomatnya oleh Oknum Imigrasi By Pikiran Rakyat - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Nigeria Tarik Dubes dari Indonesia, Buntut Dugaan Penganiayaan Terhadap Diplomatnya oleh Oknum Imigrasi By Pikiran Rakyat

Share This
Responsive Ads Here
Nigeria Tarik Dubes dari Indonesia, Buntut Dugaan Penganiayaan Terhadap Diplomatnya oleh Oknum Imigrasi
By
Fajar Hasyir Alhakim
google.com
4 min
Pemerintah Nigeria menarik Duta Besar Nigeria untuk Indonesia setelah video yang memperlihatkan petugas imigrasi Indonesia diduga melakukan penganiayaan terhadap Diplomatnya di Jakarta, viral di media sosial. /Foto: Politics Nigeria/
SEPUTARTANGSEL.COM - Seorang diplomat dari Nigeria mengaku mendapatkan penganiayaan dari oknum petugas Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Kota Jakarta Selatan pada Sabtu, 7 Agustus 2021.
Pemerintah Nigeria pun mengutuk penganiayaan salah satu diplomatnya di Indonesia oleh oknum petugas imigrasi itu.
Nigeria juga menarik Duta Besar untuk Indonesia di Jakarta, Ari Usman Ogah kembali ke negaranya, dan menuntut pemerintah Indonesia menghukum petugas yang terlibat penganiayaan.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Nigeria Geoffrey Onyeama mengungkapkan hal tersebut dalam jumpa pers di Abuja, Nigeria, Selasa 10 Agustus 2021, dikutip SeputarTangsel.Com dari Anadolu.
"Sama sekali tidak ada pembenaran apa pun untuk perilaku semacam ini terhadap tidak hanya seorang diplomat Nigeria tetapi juga orang Nigeria mana pun. Itu benar-benar tidak dapat diterima," tegas Onyeama.
Menlu Onyeama mengatakan, tindakan tersebut melanggar hukum internasional dan Konvensi Wina tentang hubungan diplomatik dan konsuler antarnegara.
Onyeama juga mengatakan pemerintah Nigeria telah mengadukan kepada pihak berwenang di Jakarta dan Duta Besar Indonesia untuk Nigeria tentang masalah ini.
Namun, Menlu mengungkapkan bahwa Konsulat Nigeria di Jakarta diberitahu bahwa petugas imigrasi sudah meminta maaf atas tindakan mereka.
Atas kejadian tersebut, muncul kecaman melalui media sosial. Warga Nigeria pun mengkritik tindakan itu dan menyebutnya 'serangan biadab'.
Insiden tersebut awalnya diketahui melalui sebuah video yang beredar luas di Nigeria pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Video yang beredar tersebut menunjukkan seorang petugas imigrasi Indonesia memojokkan diplomat itu ke dalam kendaraan ketika korban berteriak meminta bantuan.
Sementara itu terlihat dua pria lainnya menonton. Kemudian sambil berontak memprotes, dia berulang kali mengatakan 'Saya tidak bisa bernapas'.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) DKI Jakarta, Ibnu Chuldun, memberikan klarifikasi atas tuduhan kekerasan yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang Diplomat Nigeria.
"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke Kantor Imigrasi," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ibnu mengatakan, yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan menantang untuk ditahan.
Akibat insiden pemukulan tersebut, katanya, salah seorang petugas mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri. Hal itu bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan petugas imigrasi.
Kemudian Ibnu melanjutkan, setelah kejadian pemukulan tersebut, petugas lantas melerai dan memegang WNA asal Nigeria itu.
Dia menjelaskan, bahwa yang terlihat di video justru petugas Imigrasi berusaha mencegahnya kembali melakukan kekerasan atau hal yang tidak diinginkan.
Menurutnya, kejadian ini bermula dari informasi yang diterima petugas mengenai adanya sekelompok WNA yang diduga izin tinggalnya telah habis dan menginap di salah satu hotel di Jakarta Selatan.
Petugas kemudian mendatangi lokasi para WNA tersebut karena diduga berencana mengadakan sebuah pesta di hotel tempat mereka menginap pada Sabtu, 7 Agustus 2021 sore.
Pihak hotel kemudian memberitahu petugas bahwa para WNA tersebut telah 'check out' dan berpindah ke sebuah apartemen yang berlokasi di wilayah Jakarta Selatan.
Kemudian, petugas mendatangi apartemen yang dimaksud dan mendapati seorang WNA di lobi apartemen.
"Ketika petugas menanyakan paspor dan identitasnya, WNA tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen," ujar Ibnu.
WNA tersebut bahkan sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan.
"Karena tidak kooperatif, akhirnya dibawa petugas ke Kantor Imigrasi," ujar Ibnu.
Dalam perjalanan menuju kantor yang bersangkutan memukul petugas sehingga harus diamankan.
Tidak sampai di situ, WNA tersebut terus berteriak sepanjang perjalanan hingga sampai di Kantor Imigrasi.***
Search-dark.44fae3fc1229b2dd2550e1b0efd8f28f
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages