Pekerja Migran Asal Bima NTB Hilang Kontak di Abu Dhabi Sejak 2004, Tolong
bali.jpnn.com, BIMA - Keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Asmah binti Arsyad, 35, tengah galau.
Mereka kehilangan kontak dengan Asmah sejak 2004 silam saat yang bersangkutan bekerja di Abu Dhabi, Uni Emirate Arab (UEA).
Kakak kandung Asmah, Nurdin, mengaku terakhir berhubungan dengan adiknya 17 tahun lalu.
“Kami tidak tahu harus mengadu kemana. Keluarga bingung setelah Asmah tidak bisa lagi dihubungi,” ujar Nurdin dikutip dari Lombok Post.
Nurdin hanya bisa berharap kepada pemerintah untuk melacak keberadaan adik kandungnya itu.
“Kami berharap adik saya bisa kembali ke rumah dalam keadaan selamat,” kata Nurdin.
Kasi Fasilitas dan Penempatan Kerja Disnakertrans Kabupaten Bima Arif Rachman, mengaku belum mengetahui kabar hilangnya pekerja migran asal Bima di Abu Dhabi.
“Kami malah baru tahu,” ungkap Arif Rachman.
Meski begitu, Disnakertrans akan berusaha melacak keberadaan Asmah binti Arsyad.
Karena itu, Disnakertrans meminta keluarga Asmah untuk membuat surat pengaduan terlebih dahulu.
Selain surat pengaduan, Disnakertrans meminta sejumlah berkas seperti, foto copy KTP, KK, dan nama PT pengirim.
Termasuk surat perjanjian kerja dan nama negara tujuan Asmah bekerja.
Menurut Arif, setelah berkas diterima dan dipelajari, baru dikirim ke UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Mataram.
BP2MI Mataram baru kemudian mengirim berkas tersebut ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI).
Berkas tersebut sebagai referensi mereka untuk melacak keberadaan Asmah.
“Kalau lengkap berkasnya, pasti keberadaan Asmah mudah kami lacak,” pungkas Arief. (lombok post/jul/r8/JPNN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar