Taliban Mulai Masuk Ibu Kota Afganistan dari Semua Sisi
Tempo.co
Eka Yudha Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri Afganistan pada Ahad mengatakan Taliban telah mulai memasuki ibu kota Afganistan Kabul dari semua sisi ketika staf kedutaan besar AS dan Uni Eropa hendak dievakuasi.
Anggota tim inti AS bekerja dari bandara Kabul, kata seorang pejabat AS, sementara seorang pejabat NATO mengatakan beberapa staf Uni Eropa telah pindah ke lokasi yang lebih aman dan dirahasiakan di ibu kota, menurut laporan Reuters, 15 Agustus 2021.
Setelah serangan kilat di ibu kota, kelompok pemberontak Taliban memerintahkan milisinya untuk menahan diri, mengizinkan jalan yang aman bagi siapa saja yang ingin pergi dan meminta perempuan untuk pergi ke tempat aman, kata seorang pemimpin Taliban di Doha.
Amerika Serikat mulai mengevakuasi para diplomatnya dan mengirim lebih banyak pasukan untuk membantu mengamankan bandara Kabul dan kedutaan setelah serangan kilat Taliban membawa kelompok Islam itu ke pintu ibu kota dalam beberapa hari.
Pekan lalu, perkiraan intelijen AS mengatakan Kabul bisa bertahan setidaknya selama tiga bulan.
"Kami memiliki sejumlah kecil orang yang pergi sekarang saat kami berbicara, sebagian besar staf siap untuk pergi," kata seorang pejabat AS kepada Reuters, Minggu. "Kedutaan terus berfungsi."

Jatuhnya Jalalabad memberi pemberontak kendali atas jalan menuju Kota Peshawar di Pakistan, salah satu jalan raya utama ke Afganistan yang terkurung daratan.
Itu menyusul perebutan kota Mazar-i-Sharif oleh Taliban pada Sabtu malam, juga dengan sedikit pertempuran.
"Tidak ada bentrokan yang terjadi saat ini di Jalalabad karena gubernur telah menyerah kepada Taliban," kata seorang pejabat Afganistan yang berbasis di Jalalabad kepada Reuters.
"Membiarkan perjalanan ke Taliban adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawa warga sipil," katanya.
Seorang pejabat keamanan kedua di kota itu mengatakan Taliban telah setuju untuk memberikan jalan yang aman kepada pejabat pemerintah dan pasukan keamanan saat mereka meninggalkan Jalalabad. Keputusan untuk menyerah diambil untuk menghindari korban dan kehancuran, kata pejabat itu.
Setelah pasukan pimpinan AS menarik sebagian besar pasukan mereka yang tersisa pada bulan lalu, kampanye Taliban dipercepat ketika pertahanan militer Afganistan tampaknya runtuh.
REUTERS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar