Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid Ditambah hingga Kelurahan
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bakal segera memperbanyak tempat isolasi mandiri (isoman) di berbagai titik kelurahan atau kecamatan untuk warga setempat yang terpapar Virus Corona (Covid-19).
Upaya itu dilakukan guna mengantisipasi kondisi penuhnya tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah tempat isolasi terpusat, salah satunya seperti Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet.
"Beliau (Presiden Jokowi) juga memberikan arahan, isolasi terpusat harus tersebar sebanyak mungkin ke daerah-daerah tersebut, baik kecamatan maupun kelurahan. Sehingga meringankan beban yang ada di isolasi terpusat yang besar-besar, seperti Wisma Atlet," kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/9).
Namun demikian, Budi melanjutkan, penyediaan fasilitas isolasi terpusat di lingkungan mikro itu hanya dilakukan di daerah dengan tingkat kepadatan permukiman yang tinggi.
Nantinya, seluruh kebutuhan logistik warga terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan atau OTG di sana akan dipenuhi melalui skema gotong royong.
Jika kondisi rumah dinilai layak dan aman dijadikan isoman, katanya, mereka bisa melakukan isoman di rumah masing-masing dengan tetap dipantau oleh Satgas desa maupun TNI/Polri.
"Dipastikan orang-orang yang diisolasi selama dua minggu kita cukupi dengan dropping makanan yang diutamakan menggunakan mekanisme gotong royong dari masyarakat sekitar, itu yang merupakan kekuatan dari Indonesia," kata dia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk menyiapkan banyak titik lokasi fasilitas isolasi mandiri secara terpadu.
"Tentunya akan berdampak pada penambahan jumlah pasien yang ada di Wisma Atlet. Oleh karena itu, kami mengimbau kepada Pemda kepada rekan-rekan untuk bisa ikut segera merealisasikan 1 wilayah yang akan digunakan untuk kegiatan isolasi mandiri terpadu," kata dia.
"Apabila memang diperlukan, hotel-hotel yang bisa dipersiapkan menjadi tempat isolasi mandiri," tambahnya.
Selain itu, ia meminta kepala daerah membuka dan mensosialisasikan data zona merah Covid-19 yang ada di masing-masing wilayahnya.
"Ini mungkin rekan-rekan dari pemda perlu mengumumkan sehingga kemudian kita bisa sama-sama saling jaga wilayah zona merah," ujar dia.
Sehingga, kata dia, instruksi dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro dapat berjalan secara efektif.
"Memang ada aturan-aturan pembatasan sebagaimana yang sudah diatur dalam instruksi PPKM Mikro terkit dengan zona merah dan zona oranye," tambah dia.
Penyebaran Covid-19 di wilayah Indonesia kian meluas. Pemerintah pun bakal memperketat PPKM Mikro terhitung sejak Selasa (22/6) hingga 5 Juli 2021.
Per Minggu (21/6) kemarin kasus konfirmasi Covid-19 tembus 13.737 orang, angka itu merupakan jumlah kasus harian tertinggi sejak 30 Januari 2021.
Dengan temuan itu, secara kumulatif, pemerintah mencatat sudah sebanyak 1.989.909 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 1.792.528 orang dinyatakan pulih, 142.719 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 54.662 lainnya meninggal dunia.
Kemudian, berdasarkan data KPC-PEN yang dilaporkan ke Jokowi, terdapat 87 kabupaten/kota di 29 provinsi yang tingkat keterisian tempat tidurnya sudah mencapai di atas 70 persen. Oleh sebab itu, pemerintah mengambil langkah untuk mengetatkan sejumlah aturan dalam pelaksanaan PPKM kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar