Gibran Hilang di Gunung Guntur: Diberi Makan 3 Perempuan Berbaju Putih dengan Wajah Tertutup Kain - Kompas TV

 


Peristiwa | 26 September 2021 | 06:45 WIB
Warga Kampung Citiis, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler, berkerumun di basecamp pendakian Gunung Guntur, Jumat (24/09/2021). (Sumber: KOMPAS.com/ARI MAULANA KARANG)

GARUT, KOMPAS.TV-- Muhammad Gibran Arrasyid (14) menjadi viral dalam dua hari terakhir ini lantaran sempat hilang secara misterius saat mendaki Gunung Guntur yang berada di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Ditemukan pada Jumat petang (24/9/2021), Gibran mengaku mengalami hal-hal aneh selama 6 hari ‘hilang’ di Gunung Guntur.

Gibran menceritakan keadaannya selama berada di Gunung Guntur seorang diri termasuk bertemu dengan sosok makhluk halus.

Selain itu ia juga mengaku selalu diajak main ke rumah makhluk gaib tersebut, namun ia kembali menolak ajakan tersebut.

"Ayo katanya main ke rumah, nolak aja, saya takut," kata Gibran di Puskesmas Tarogong, Sabtu (25/9/2021).

Namun di waktu sebelum ia ditemukan tim pencari, ia sempat mengikuti sosok yang mengajaknya.
"Terakhir pas mau pulang, saya mengikutinya, dia bilang katanya ayo ikut biar cepat bisa pulang," ungkap Gibran seperti dikutip dari Tribun Jabar, Minggu (26/9).

Gibran akhirnya mengikuti sosok tersebut kemudian ia terjatuh di salah satu tebing gunung hingga membuat kedua kakinya luka-luka.

Setelah ia terjatuh, Gibran mendengar teriakan warga yang tidak jauh dari tempatnya yakni di kawasan Curug Cikoneng.

"Pas jatuh saya mendengar ada bapak-bapak teriak nama," ucapnya.

Selama enam hari bertahan hidup sendiri di Gunung Guntur, dia hanya mengkonsumsi dedaunan dan minum air putih di sungai. Ia juga sempat disuguhi makanan oleh makhluk gaib.

Makhluk gaib itu menurutnya berbaju serba putih dengan wajah tertutup kain, menyuguhkan nasi dan ikan. Namun Gibran tidak memakan apa yang disuguhkan, ia lebih memilih minum air sungai dan makan dedaunan.

"Tiga orang berbaju putih itu mukanya ditutup kain, perempuan," ujarnya.

Selama ia hilang enam hari di Gunung Guntur, Gibran juga menceritakan tak pernah merasakan adanya malam hari.

"Enggak ada malam. siang hari terus," imbuh Gibran.

Akhirnya pada Jumat petang, Gibran berhasil ditemukan. Adalah Ade Leji (55), seorang kuncen Gunung Guntur yang menemukannya.

Seperti kisah Gibran, Ade Loji mengungkapkan, tiga pendaki lainnya berhasil ditemukan dengan kisah-kisah mereka sendiri.

"Sudah tiga kali ada yang hilang di Guntur, tapi alhamdulillah semua atas kehendak Allah mereka bisa ditemukan selamat," ungkap Ade Leji.

Gunung yang disebut-sebut sebagai miniaturnya Gunung Semeru itu memiliki banyak kisah tersendiri.
Menurut Ade Leji, ada tiga pantangan yang tidak boleh dilanggar para pendaki Gunung Guntur.

"Tidak boleh bersiul, tidak boleh memainkan suling dan tidak boleh menanyakan jalan," ujarnya.

Ade menjelaskan selain pantangan tersebut terdapat tempat yang tidak boleh didatangi pendaki yakni Curug Sawer.

Tempat tersebut menurutnya memiliki medan yang terjal dan berbahaya jika dilalui oleh pendaki.

"Bahaya tebingnya beratus meter, penunggunya juga ganas, namanya Mbah Derwak," ucapnya.

Halaman Selanjutnya :

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya