Jepang Pertimbangkan Campur Vaksin AstraZeneca dengan Vaksin Covid-19 Lain By - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Jepang Pertimbangkan Campur Vaksin AstraZeneca dengan Vaksin Covid-19 Lain By

Share This

Jepang Pertimbangkan Campur Vaksin AstraZeneca dengan Vaksin Covid-19 Lain

Reporter:

Tempo.co

Editor:

Eka Yudha Saputra

Minggu, 29 Agustus 2021 19:30 WIB
Jepang Pertimbangkan Campur Vaksin AstraZeneca dengan Vaksin Covid-19 Lain
Botol berlabel "AstraZeneca COVID-19 Coronavirus Vaccine" dan jarum suntik terlihat di depan logo AstraZeneca yang dipajang, dalam foto ilustrasi yang diambil 14 Maret 2021. [REUTERS/Dado Ruvic]

TEMPO.COJakarta - Jepang sedang mempertimbangkan kemungkinan mencampur vaksin AstraZeneca dengan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh pembuat obat lain untuk mempercepat peluncuran vaksinasi Covid-19, kata menteri yang bertanggung jawab atas vaksinasi nasional pada Ahad.

Jepang, yang sebelumnya mengandalkan vaksin Pfizer dan Moderna, menyetujui vaksin AstraZeneca pada bulan Juli dan telah mendapatkan dua juta dosis.

"Saya sudah meminta Kementerian Kesehatan untuk memberikan pendapat tentang penggunaan vaksin AstraZeneca untuk dosis pertama dan vaksin Pfizer untuk dosis kedua, atau AstraZeneca sebagai suntikan pertama dan Moderna sebagai dosis kedua," kata Taro Kono, kepala program vaksin Jepang, mengatakan kepada Fuji Television, dikutip dari Reuters, 29 Agustus 2021.

Advertising
Advertising

Ini bisa mempercepat peluncuran vaksinasi dengan memperpendek interval antara suntikan pertama dan kedua saat menggunakan vaksin AstraZeneca, katanya.

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. [REUTERS]

Dua suntikan AstraZeneca diberikan dengan selang waktu delapan minggu, lebih lama dari vaksin lainnya.

Jepang sedang berjuang melawan gelombang infeksi terburuknya, didorong oleh varian Delta, dengan infeksi harian baru melebihi 25.000 bulan ini untuk pertama kalinya.

Rasio vaksinasi negara itu tertinggal dari negara-negara maju lainnya. Jepang telah menginokulasi 54% populasinya dengan setidaknya satu dosis dan 43% divaksinasi penuh, menurut data pelacakan vaksinasi oleh Reuters.

REUTERS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages