Rekor Tertinggi Sejak April 2020, Apa Penyebab Lonjakan Corona di Singapura?
Singapura melaporkan lonjakan kasus hampir menyentuh 2 ribu per Minggu (26/9/2021). Kasus ini menjadi rekor tertinggi sepanjang COVID-19 menyebar di Singapura pada April 2020.
Ada 1.934 infeksi lokal ditemukan dengan lima kasus merupakan infeksi impor. Terdapat dua kematian, menjadikan jumlah kematian nasional menjadi 78. Ada 23 kematian pada bulan September sejauh ini yang menjadi rekor bulanan baru.
Lonjakan kasus besar-besaran di Singapura sebagian besar dipicu klaster besar di aktivitas masyarakat. Per Minggu, sebuah klaster besar di Pusat Grosir Pasir Panjang dilaporkan dengan total 64 kasus.
Departemen Kesehatan Singapura mengatakan penularan di pusat grosir terjadi di antara pekerja dan pengunjung perdagangan. Dari 64 kasus, 59 adalah pekerja di pasar, tiga pengunjung perdagangan dan dua anggota rumah tangga.
Kasus-kasus baru yang terkait dengan pusat grosir sudah dikarantina.
Pusat Grosir Pasir Panjang akan ditutup selama tiga hari mulai Senin (27/9/2021) untuk pembersihan mendalam dan disinfeksi, kata Badan Pangan Singapura (SFA). SFA menambahkan bahwa penutupan sementara diperkirakan akan menyebabkan "beberapa" gangguan pada pasokan buah dan sayuran Singapura.
Beberapa klaster asrama juga melaporkan infeksi baru. Klaster di Blue Stars Dormitory meningkat menjadi 283, setelah 40 kasus baru ditambahkan. Dua puluh kasus lagi juga terkait dengan klaster Asrama Woodlands, yang kini memiliki 104 kasus.
Tingkat vaksinasi COVID-19 di Singapura juga sudah cukup tinggi dengan 82 persen populasi Singapura telah menyelesaikan vaksinasi lengkap mereka atau menerima dua dosis vaksin COVID-19, sementara 85 persen telah menerima setidaknya satu dosis.
Simak Video "Singapura Batal 'Damai' dengan COVID-19: Lockdown Parsial Lagi"
(kna/up)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar