RI akan Setujui Vaksin Pfizer untuk Anak 5-11 Tahun? - detikHealth

 

RI akan Setujui Vaksin Pfizer untuk Anak 5-11 Tahun?

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Ratusan pelajar SMP N 1 Blora antusias mengikuti vaksinasi di sekolahnya. Mereka pun berharap agar bisa segera kembali menjalani pembelajaran tatap muka.
Foto ilustrasi. (Foto ilustrasi: Febrian Chandra)
Jakarta -

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito ikut menanggapi kabar vaksin Pfizer yang diklaim aman dan efektif untuk anak 5 sampai 11 tahun. Menurutnya sampai saat ini pemerintah Indonesia masih mengacu pada Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

Hingga saat ini, berdasarkan EUA dari BPOM vaksin baru diperbolehkan untuk anak 12-15 tahun dan 16 tahun ke atas.

"Sejauh ini, pemerintah Indonesia masih mengacu pada EUA vaksin Pfizer dari BPOM yang sudah dikeluarkan sejak 15 Juli," jelas Wiku dalam konferensi pers, Kamis (23/9/2021).

"Vaksin Pfizer layak diberikan pada anak-anak berusia 12-15 tahun dan orang di atas umur 16 tahun," lanjutnya.

Wiku menegaskan jika memang nantinya akan ada perubahan penerima vaksin dari segi usia, pihak pemerintah pasti akan menginformasikannya kepada masyarakat.

"Jika terjadi perubahan penerima vaksinasi, maka pemerintah akan segera memberikan informasi secara aktual kepada publik," ujarnya.

Sebelumnya, perusahaan obat asal Amerika Serikat (AS), Pfizer, menyatakan bahwa vaksin buatannya efektif dan aman digunakan untuk anak-anak usia 5-11 tahun.

Dari hasil laporannya, vaksin Pfizer ini menghasilkan respons kekebalan pada anak usia 5-11 tahun dalam uji klinis fase II dan III. Hal ini juga cocok seperti apa yang mereka amati sebelumnya pada anak usia 16 hingga 25 tahun.

"Hasil uji coba itu memberikan dasar yang kuat untuk mengajukan permohonan izin penggunaan vaksin kami untuk anak usia 5 sampai 11 tahun, dan kami berencana mengajukan permohonan itu kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) dan lembaga lain untuk penggunaan darurat," papar CEO Pfizer, Albert Bourla, dalam keterangan pers.





Simak Video "Siapkah Indonesia Hadapi Varian Corona yang Lebih Ganas?"

(sao/naf)

Baca Juga

Komentar