Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Coronavirus COVID-19 Featured Jawa Timur

    Sepekan Terakhir, 21 Daerah di Jatim Nol Angka Kematian COVID-19 By Viva

    2 min read

     

    Sepekan Terakhir, 21 Daerah di Jatim Nol Angka Kematian COVID-19

    By
    PT. VIVA MEDIA BARU - VIVA
    viva.co.id
    2 min
    Photo :
VIVA/Lucky Aditya
    Photo : VIVA/Lucky Aditya

    VIVA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim penanganan COVID-19 di wilayahnya terus berjalan dengan baik selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dalam sepekan terakhir, 21 daerah di Jatim mencatatkan nol angka kematian harian pasien COVID-19.

    Meski mengklaim 21 daerah di Jatim mencatatkan nihil kematian harian COVID-19 dalam sepekan, Khofifah tidak menyebut secara pasti kota atau kabupaten mana saja yang dia maksud. Namun, dia berharap kasus COVID-19 di Jatim terus terkontrol dan terkendali. 

    "Dalam seminggu terakhir ada 21 Kabupaten atau Kota yang mencatatkan angka kematian hariannya sudah nol. Insya Allah semua sudah bisa terkontrol dan terkendali," kata Khofifah saat di Kota Malang

    Khofifah juga mengungkapkan, dalam beberapa hari terakhir angka penambahan kasus COVID-19 berhasil ditekan. Rujukannya adalah ambang batas World Health Organization (WHO) yakni di bawah lima persen. 

    "Alhamdulillaah positivity rate-nya sudah 1,65 persen jadi update-nya cepat sekali. Kemudian tracing, angka tracing pada 3 Agustus 2021 itu masih di kisaran 1,68 persen. Lalu meningkat drastis 14,59 persen saat ini," ujar Khofifah. 

    Khofifah mengatakan, Jawa Timur saat ini sudah terbebas dari status PPKM Level 4. Sebagian besar sudah berada di Level 2. 10 daerah pada level 1 dan hanya 2 Kota atau Kabupaten saja yang berstatus level 3. Dengan grafik ini, dia menyebut penyebaran COVID-19 di daerah mulai terkendali.

    "PPKM Level 1 di Jatim ini ada 10 Kabupaten/Kota, Level 2 ada 26 Kabupaten/Kota. Sehingga tinggal dua Kabupaten/Kota yang masuk PPKM Level 3. Maka semua justru harus sangat waspada, jangan sampai lengah, jangan longgar protokol kesehatanya," tutur Khofifah.

    Komentar
    Additional JS