Ciptakan Aksesoris dan Lukisan Cantik Bernilai Ekonomi Tinggi dari Sampah
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdn-2.tstatic.net%2Ftribunnews%2Ffoto%2Fbank%2Fimages%2Flimbah-sampah11111.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Daun yang jatuh dari pohon sering dianggap sebagai limbah.
Sebagian ada pula yang berinisiatif ingin menjadikan daun sebagai kompos.
Namun, siapa sangka kalau daun yang sering dianggap limbah ini dapat diubah sebagai barang yang punya nilai ekonomi tinggi.
Hal inilah yang dilakukan oleh kelompok usaha kecil dan menengah (UKM), Rasendriya.
UKM ini berawal dari sekumpulan mahasiswa yang dibimbing oleh dosen.
Pada akhirnya mereka mendapatkan dana bantuan usaha dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti).
Dari dana tersebut, mereka dapat melakukan pengembangan usaha dari kampus.
Setelah itu, sekumpulan mahasiswa tersebut terpikirkan untuk mengembangkan UKM, dan terus berlanjut sampai saat ini.
Menurut Manager Operasional Rasendriya Eli Dwi Astuti, saat baru memulai, mereka hanya membuat kompos dari limbah.
Namun lama-kelamaan mereka merasa harus mengeluarkan terobosan baru.
"Kok kompos bae. Pengen coba sesuatu yang beda. Kalau kompos kan hanya pecinta tanaman.
Kalau ini kan bisa jadi gift. Jadi sovenir kan lumayan," ungkapnya saat diwawancarai pada pameran AKI dilaksanakan di PRPP Merbabu Hall, Rabu (6/10/2021).
Mereka pun ingin membuat sesuatu yang tadinya hanya berasal dari sampah, menjadi bernilai ekonomi tinggi.
Rasendriya pun berpikir ingin memanfaatkan sampah namun dengan cara yang lebih unik.
"Coba pakai yang agak unik dikit menurut kita saat itu dijadiin canvas.
Ceritanya mengganti canvas untuk melukis.
Allhamdulillah sudah dapat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk melukis di atas daun," katanya lagi.
Untuk mendapatkan HKI ini, kata Eli sudah diproses sejak tahun 2016.
Kini, mereka telah menghasilkan pernak pernik yang berasal dari limbah daun. Seperti mainan tas, kalung, hingga lukisan.
Kisaran harga pun beragam, tergantung dari ukuran dan tingkat kesulitan pembuatan. Dimulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 750 ribu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar