Langgar Prokes di Bali, Wisman Terancam Deportasi dan Denda Rp1 Juta
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdns.klimg.com%2Fmerdeka.com%2Fi%2Fw%2Fnews%2F2021%2F10%2F14%2F1364378%2F540x270%2Flanggar-prokes-di-bali-wisman-terancam-deportasi-dan-denda-rp1-juta.jpg)
Merdeka.com - Gubernur Bali Wayan Koster mengingatkan wisatawan mancanegara (wisman) yang akan berlibur ke Pulau Dewata untuk tetap menaati protokol kesehatan setelah dibukanya penerbangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Kamis (14/10). Jika membandel setelah diberi teguran, mereka akan dideportasi dan didenda Rp1 juta.
Aturan ini tertuang pada Pergub Bali No. 10 Tahun 2021 tentang Penerapan Displin Dan Penegakkan Hukum Protokol Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan Corona Virus Disease 2019 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru.
"Kalau ada pelanggaran di karantina maupun juga di aktivitas destinasi wisata, tentu kita akan menerapkan aturan. Seperti juga sudah kita berlakukan sebelumnya, ada wisatawan mancanegara di daerah Kuta Utara tidak pakai masker, iya kita beri teguran, kalau tidak tertib lagi, dideportasi," kata Koster saat konferensi pers di Terminal Kedatangan Internasional, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (14/10).
Menurut Koster, wisman yang datang ke Bali harus tertib pada protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. "Jadi, kita harus tertib karena kita harus menjaga jangan sampai terjadi penularan Covid-19. Masih berlaku itu (denda Rp 1 juta)," imbuhnya.
Selain itu, dibukanya penerbangan internasional di Bali untuk program promosi ke luar negeri terutama ke 19 negara telah berjalan.
"Kalau terkait rencana promosi tentu secara reguler program ini sudah berjalan. Tanpa promosi pun sebenarnya kalau ngeliat respons dunia luar terhadap wisata Bali yang dilaksanakan oleh biro perjalanan di luar negeri, Bali tetap merupakan pilihan terbaik destinasi wisata," katanya.
Kendati begitu, pihaknya akan memperkuat promosi yang dilaksanakan secara kolektif oleh Pemerintah Provinsi Bali bersama para pelaku usaha, jasa pariwisata, maupun para pihak yang berkaitan dengan pariwisata.
"Ini untuk lebih gencar lagi berpromosi ke luar negeri. Tentu kita berharap jangan juga kita grasa-grusu, karena ini situasi masih pandemi," ujarnya.
Koster juga mengaku sudah diberi penekanan Presiden Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar ekstra hati-hati dalam pembukaan pariwisata.
"Bapak Presiden, Bapak Menko Maritim dan Menteri kesehatan terus memberikan penekanan, agar upaya melakukan pembukaan wisatawan mancanegara ini dilakukan sangat ekstra hati-hati. Jangan sampai menjadi sesuatu yang kontraproduktif akibat adanya kasus baru," ujarnya.
"Kita berdoa agar semua ini berjalan dengan lancar, sehingga dengan demikian kita harapkan ke depan momentum ini akan menjadi pemulihan pariwisata dan ekonomi Bali terus berlanjut, bergerak ke depan 2022 dan seterusnya," sebut Koster. (mdk/yan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar