Bahaya Penggunaan Masker Katup Menurut Ahli

Pasien pertama Covid-19 varian Omicron di Hong Kong diduga menularkan virus melalui masker katup udara. Berikut bahaya masker katup menurut ahli.
Menurut Televisi Radio Hong Kong (RTHK), dugaan ini muncul setelah seorang ahli mikrobiologi dari Universitas Hong Kong, Yuen Kwok Yung, merilis hasil penyelidikannya pada Kamis (26/11).
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat (CDC) sebelumnya telah mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan masker katup. Sebab, masker itu tak bisa melindungi pengguna dari Covid-19.
Masker ini umumnya hadir dengan katup yang mempermudah pernapasan. Namun, masker ini tak bisa sepenuhnya melindungi Anda dari penularan virus, termaasuk Covid-19 varian Omicron.
"Mereka (masker berkatup) memang terasa lebih nyaman digunakan. Namun, Anda tidak melindungi orang-orang sekitar Anda. Kami sangat tidak menyarankan masyarakat menggunakan masker berkatup," ungkap Ahli Penyakit Menular Maybeth Sexton, seperti dikutip CNN, September 2020 silam.
Ia mengatakan katup pada masker membuat aliran udara bisa dengan mudah keluar dan masuk.
"Kami sangat tidak menyarankan masyarakat menggunakan masker berkatup," tegas Sexton.
Pernyataan serupa dikeluarkan oleh peneliti dari Florida Atlantic University.
Sebagaimana dilansir AFP, masker yang dilengkapi katup pernapasan memungkinkan partikel droplet yang tak terlihat tersebar ke area sekitar saat pengguna bersin atau batuk.
Sejumlah peneliti di Florida Atlantic University menggunakan lembaran laser vertikal dan horizontal untuk melacak tetesan air yang menyebar dari kepala manekin yang berlubang dilengkapi dengan masker berkatup.
Katup pada masker mulanya dipasang untuk memudahkan pengguna untuk bernapas. Namun, peneliti menemukan droplet dapat melewati dan menembus katup tanpa filter.
Masker katup sebenarnya dimaksudkan untuk pekerja konstruksi agar mereka bisa menghirup udara yang disaring dan menghembuskan udara lewat katup. Katup juga dapat mengurangi panas dan kelembaban di dalam masker yang membuat lebih nyaman dipakai dalam waktu lama.
Sayang, desain ini tak cukup ampuh mencegah penyebaran penyakit menular, termasuk Covid-19.
Lalu, masker seperti apa yang dianjurkan di tengah pandemi yang belum usai dan kemunculan Covid-19 varian Omicron? Cek panduannya di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar