Kemenkes Sebut 21 Ibukota Provinsi Sudah Capai Target 70 Persen Vaksinasi
Indonesia juga dapat memastikan ketersediaan vaksin untuk dalam negeri di tengah keterbatasan ketersediaan vaksin di level global.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg.idxchannel.com%2Fmedia%2F700%2Fimages%2Fidx%2F2021%2F06%2F26%2Fkementerian_kesehatan.jpg)
IDXChannel - Peringatan Hari Pahlawan harus menjadi momentum bahwa kita semua adalah pahlawan yang bisa berkontribusi dalam penanganan pandemi.
“Apapun posisi kita, kita harus mampu untuk mengedukasi, mengubah perilaku, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19, serta memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penanganan COVID-19,” ucap Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN di Jakarta, Rabu (10/11/2021).
Pada momentum Hari Pahlawan, Nadia mengajak masyarakat untuk mengenang jasa para pahlawan untuk dijadikan semangat dan motivasi dalam berjuang melawan pandemi COVID-19 serta melanjutkan pembangunan. "Kalau dulu perang melawan penjajah, sekarang perang melawan COVID-19," tandasnya.
Begitu juga dengan peringatan Hari Kesehatan yang jatuh pada 12 November, bisa dijadikan momentum fokus membangun diri, keluarga, masyarakat dan negara khususnya di bidang pembangunan kesehatan, sejalan dengan tema tahun ini yaitu Sehat Negeriku, Tumbuh Indonesiaku.
Terkait upaya pengendalian COVID-19 di tanah air, vaksinasi tetap menjadi salah satu upaya penting, bersama dengan upaya testing, lacak dan isolasi serta kepatuhan terhadap protokol kesehatan.
Jika membandingkan data kita dengan data global untuk vaksinasi, Indonesia masuk dalam peringkat ke-5 untuk jumlah orang yang mendapatkan vaksinasi minimal 1 dosis dan juga dari jumlah dosis yang diberikan.
Selain itu, Indonesia juga dapat memastikan ketersediaan vaksin untuk dalam negeri di tengah keterbatasan ketersediaan vaksin di level global.
Sedangkan mengenai capaian vaksinasi, dia mengatakan, bahwa saat ini ada 21 ibukota provinsi sudah mencapai target lebih dari 70% di bulan November. Untuk vaksinasi anak, disebutkannya, dapat diawali di kabupaten/kota yang telah mencapai target dosis 1 lebih dari 70% total sasaran dan lebih dari 60% populasi lansia.
"Vaksinasi anak direncanakan dimulai pada 2022. Mengingat ada 26,4 juta anak usia 6-11 tahun di Indonesia, maka dibutuhkan 58,7 juta dosis untuk dua kali suntikan," tambahnya.
Sementara untuk vaksin booster, menurut Nadia diekspektasikan dimulai pada Januari 2022. “Sesuai rekomendasi ITAGI,saat ini indonesia perlu memprioritaskan pemenuhan cakupan vaksinasi lengkap COVID-19 pada populasi umum. Booster dapat dilakukan setelah lebih dari 50% sasaran tervaksinasi
lengkap (terbentuk herd protection), dimulai dengan prioritisasi pada orang lanjut usia,” paparnya.
Pemberian booster dimulai pada kelompok lansia berdasarkan pertimbangan faktor risiko dan diharapkan dapat dimulai di Januari 2022 saat 50% sasaran sudah divaksinasi lengkap.
Nadia menekankan, vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains, sehingga masyarakat diminta jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Kemudian, walaupun sudah di vaksinasi dan situasi pandemi semakin membaik, ia mengingatkanwarga untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar tidak terjadi lonjakan kasus.
“Relaksasi berbagai kegiatan saat ini harus disikapi secara bijak. Kita semua harus selektif memilih kegiatan-kegiatan yang prioritas saja dengan mengedepankan protokol kesehatan sehingga tetap bisa sehat dan produktif,” tegasnya.
Kendornya protokol kesehatan saat mobilitas meningkat, kata Nadia, bisa memberikan kesempatan virus berkembang dan bermutasi. Untuk pengelola tempat publik, ia juga mengimbau untuk melakukan pengawasan ketat selama jam operasional berlangsung agar tidak terjadi kerumunan dan pelanggaran Prokes.
“Kepada seluruh masyarakat, mari pertahankan kondisi yang baik ini jangan sampai kita harus kembali menarik rem darurat kembali. Tetap disiplin protokol kesehatan dan segera mengakses vaksin dengan jenis vaksin apapun yang tersedia,” pesan Nadia.
(SANDY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar