3 Hal yang Harus Dilakukan Orangtua Sebelum Anak Divaksin Covid-19 Halaman all - Kompas.com

KOMPAS.com - Pada tanggal 2 November 2021, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah merilis rekomendasi pembaruan terkait pemberian vaksin Covid-19 (Coronavac) untuk anak-anak usia 6 tahun ke atas.
Pembaruan ini terkait dengan dikeluarkannya izin penggunaan dalam keadaan darurat (EUA) vaksin Coronavac produksi Sinovac untuk anak berusia 6 - 11 tahun oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta telah dimulainya pembelajaran tatap muka di berbagai wilayah di Indonesia.
Dilansir dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), menyatakan, rekomendasi terbaru ini dikeluarkan mengingat anak-anak juga dapat tertular atau menularkan virus corona dari dan ke orang dewasa di sekitarnya, meski tidak menunjukkan gejala.
4+
Berdasarkan rekomendasi IDAI, vaksin COVID-19 Coronavac diberikan pada anak usia 6 tahun ke atas dengan cara intramuskular dosis 3ug (0,5 ml) sebanyak dua kali pemberian dengan jarak dosis pertama ke dosis kedua yaitu 4 minggu.
Persiapan sebelum vaksinasi anak
Selain merencanakan waktu dan lokasi untuk anak menerima vaksin Covid-19, orangtua juga dapat mulai mempersiapkannya dengan berbicara kepada anak mengenai vaksin Covid-19.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
“Anda dapat mulai berbicara dengan anak Anda tentang vaksin yang akan datang mungkin sekitar satu minggu sebelumnya,” kata Mary Rumple CCLS, CEIM, spesialis anak di University of Michigan Health CS Mott Children, sebagaimana dilansir dari Michigan Health.
Rumple mengatakan, mungkin beberapa anak memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit waktu untuk mempersiapkannya. Yang paling penting adalah orangtua tidak lupa memberi tahu mereka sebelumnya untuk menghindari reaksi negatif.
Berdasarkan rekomendasi Rumple, berikut adalah 3 hal yang harus dilakukan orangtua sebelum anak divaksin Covid-19.
1. Tanyakan perasaan anak mengenai vaksinasi Covid-19
Mulailah percakapan dengan pertanyaan. Anak mungkin tidak menawarkan pikiran atau perasaan mereka tanpa diminta, dan ini memberi orangtua kesempatan untuk mendengar apa yang mungkin sudah diketahui anak tentang vaksin.
Kemudian, yang paling penting, dengarkan apa yang anak katakan tanpa menghakimi. Jangan melontarkan pernyataan seperti "jarum itu menakutkan" atau menggunakan frasa seperti, "Ini bukan masalah besar. Kamu akan baik-baik saja."
Hal ini mungkin tampak seperti orangtua mencoba meyakinkan anak, tetapi, itu mungkin membuat anak berpikir bahwa perasaan mereka salah. Dengarkan anak dan coba tanggapi dengan mengakui perasaan mereka.
“Validasi perasaan dan buat rencana agar anak Anda merasa didukung," kata Rumple.
Takut jarum atau vaksin adalah normal pada usia berapa pun. Biarkan anak mengekspresikan perasaan mereka bahkan jika mereka marah, sedih, atau menangis.
Mereka akan lebih terbuka terhadap dukungan orangtua jika perasaan mereka didengar. Selama percakapan, penting untuk tetap tenang. Jika merasa cemas, anak juga akan merasa cemas.
2. Berikan informasi yang detail
Berikan informasi detail mengenai vaksinasi ini sehingga anak dapat memvisualisasikan pengalaman sebelumnya. Pikirkan tentang apa yang akan mereka lihat, dengar, dan rasakan.
"Ajak anak Anda bermain-main dengan apa yang diharapkan," kata Rumple.
Rumple mencontohkan, “Pertama, kami akan memeriksa dengan seorang petugas yang akan menanyakan nama. Kemudian, mereka mungkin meminta kita untuk duduk dan menunggu. Saat giliranmu tiba, kamu akan menemui perawat dan dia akan menunjukkan kepada kamu tempat untuk duduk. Perawat akan mencuci area lenganmu untuk memastikan tidak ada kuman. Ini mungkin terasa dingin dan lap mungkin berbau seperti pembersih tangan. Selanjutnya, kamu akan mendapatkan vaksin melalui tusukan kecil. Kamu mungkin merasakan sedikit tekanan atau cubitan, tetapi itu berlangsung dengan cepat".
3. Jelaskan kenapa vaksin Covid-19 penting
Jelaskan alasan mengapa mendapatkan vaksin Covid-19 ini penting. Berikan penjelasan yang ringkas dan tetap sederhana.
Mungkin bermanfaat untuk merujuk bahwa mereka pernah mendapatkan vaksin sebelumnya sehingga tidak terasa baru dan menakutkan.
Beri pengertian bahwa setiap orang yang mendapatkan vaksin tidak hanya melindunginya dirinya dari Covid-19, tetapi juga orang-orang di sekitarnya, seperti orangtua, kakak, adik, guru, teman-teman, dan lain-lain.
Amerika Serikat Mulai Berikan Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 5-11 Tahun
Stok Minim, Puskesmas di Kabupaten Kolaka Hentikan Sementara Vaksinasi Covid-19
IDAI Beri Rekomendasi Vaksin untuk Anak Usia 6-11 Tahun
Belum Terlambat! Berikut Tips Menghias Pohon Natal
Nekat Terobos Palang Pintu Kereta Api? Ini Sanksinya, Salah Satunya 3 Bulan Penjara
Catat! Cara Ampuh Irit BBM untuk Sepeda Motor
Bripka IS Setubuhi Istri Tahanan Hingga Hamil 2 Bulan!
Jokowi Mengesampingkan Pidato Demi Menjawab Kritikan Anwar Abbas, Begini Tanggapan Stafsus Mensesneg
Jenazah Paruh Baya Korban Semeru Dikenali Keluarga Lewat Cincin
Emosi yang Sering Dirasakan tapi Sulit Dijelaskan , Ternyata Ada Namanya
Pengungsi Afganistan Minta Kejelasan Status, Gelar Demo Depan Kedubes AS
Bobby Joseph Pakai Narkoba Sejak 2015, Terancam Maksimal 20 Tahun Penjara
Selebriti Bobby Joseph Terjerat Kasus Narkoba, Barang Bukti Berupa Sabu 0,49 Gram Disita Kepolisan
Rekomendasi

Tidak ada komentar:
Posting Komentar