Hati-Hati! Covid Omicron Menular 70 Kali Lebih Cepat daripada Delta - inews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Hati-Hati! Covid Omicron Menular 70 Kali Lebih Cepat daripada Delta - inews

Share This

 

Hati-Hati! Covid Omicron Menular 70 Kali Lebih Cepat daripada Delta

Anton Suhartono
Hati-Hati! Covid Omicron Menular 70 Kali Lebih Cepat daripada Delta
Hasil studi di Hong Kong menunjukkan Covid-19 varian Omicron menular 70 kali lebuh cepat daripada Delta (Foto: Reuters)

HONG KONG, iNews.id - Hasil penelitian menunjukkan Covid-19 Omicron menular sekitar 70 kali lebih cepat daripada Delta atau virus corona reguler yang pertama kali ditemukan di China. Namun tingkat keparahan penyakit yang diderita masih jauh lebih rendah.

Hasil penelitian Universitas Hong Kong yang dipimpin Michael Chan Chi Wai, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (16/12/2021), mengungkap, virus corona Omicron bisa ditemukan di bronkus manusia 24 jam setelah terinfeksi. Namun varian terbaru yang ditemukan pertama kali di Afrika Selatan ini tak efisien dalam replikasi di paru-paru atau 10 kali lebih rendah daripada jenis reguler. Ini mengindikasikan penderita mengalami dampak keparahan yang lebih rendah.

Studi menunjukkan, Omicron memang cepat melompat lebih cepat dari satu orang ke orang lain namun tidak merusak jaringan paru-paru jika dibandingkan dengan varian-varian terdahulu, termasuk Delta.

Hasil studi Universitas Hong Kong ini masih dalam peninjauan rekan sejawat untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah.

Kasus Covid-19 Omicron telah ditemukan di 77 negara 3 pekan setelah Afrika Selatan pertama kali melaporkannya ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Penelitian dari Hong Kong ini memperkuat analisis para ahli sebelumnya bahwa Omicron memang lebih menular, namun dampak infeksinya lebih ringan bahkan penderita tidak memerlukan rawat inap di rumah sakit.

Hasil pengamatan awal menunjukkan, sebagian besar penderita Omicron tidak memerlukan alat bantu oksigen atau perawatan intensif, meski demikian para pakar kesehatan, termasuk WHO, tetap mendesak agar berhati-hati. Banyak negara menerapkan kembali pembatasan ketat terhadap perbatasan serta kewaspadaan tinggi menghadapi ancaman Omicron karena dikhawatirkan membebani layanan kesehatan.

Sejauh ini Inggris sudah melaporkan kasus kematian pertama akibat Omicron.

Lepas dari itu perhatian para peneliti saat ini tertuju pada apakah varian corona yang paling mudah bermutasi ini akan menyingkirkan strain lain sehingga bisa menyurutnya pandemi. Dengan demikian dunia bisa memasuki fase endemik di mana masyarakat akan hidup berdampingan dengan Covid-19.

Editor : Anton Suhartono

Bagikan Artikel:
line sharing button

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages