Karena Banjir, Warga Jebol Jalan Bypass Kawasan Mandalika Pakai Alat Berat - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK TENGAH - Menghindari banjir, warga menjebol alan bypass menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Dikutip Tribunnews dari Tribun Lombok, penjebolan tersebut dilakukan sejumlah warga Dusun Songgong, Desa Sukadana, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Jalan hotmix yang baru dibangun tersebut terpaksa dijebol karena beberapa rumah di kawasan tersebut terendam banjir akibat hujan lebat, Sabtu 11 Desember 2021.
Dalam video yang beredar, jalan yang menghubungkan Awang-Kuta, Mandalika ini dibelah warga agar air dari arah utara jalan bisa mengalir.
Namun, satu lajur jalan masih bisa diakses kendaraan untuk lalu lalang dari arah Kuta ke Awang, dan sebaliknya.
Bypass ini bukan jalan yang menghubungkan Bandara Internasional Lombok dengan KEK Mandalika, tetapi berada di gerbang timur KEK Mandalika.
Informasi yang didapatkan TribunLombok.com, warga menjebol bahu jalan bypass tersebut pada Jumat malam 10 Desember 2021.

Akibat hujan lebat saat itu, air meluap masuk ke rumah karena terhalang selokan yang menyempit di jalan tersebut.
Akibatnya puluhan rumah warga terendam sejak pukul 20.00 Wita hari Jumat hingga pukul 04.00 Wita, Sabtu 11 Desember 2021. Rumah-rumah warga terendam sekira 1 meter.
Warga menjebol jalan bypass karena tidak ada jalur air mengalir menuju pantai Tanjung Aan, Mandalika. Jika tidak dijebol warga khawatir kondisi permukiman mereka akan semakin parah.
Terkait insiden ini, Syukur, kepala Desa Sukadana yang dikonfirmasi TribunLombok.com menjelaskan, menurutnya jalan itu tidak dirusak warga karena tidak mudah menjebol jalan besar seperti itu.
”Itu bukan warga, alat berat dia pakai. Kalau masyarakat mana punya kato. Tapi yang di proyek itu (orang-orang) yang punya alat berat, itu yang dipakai (jebol) supaya tidak tenggelam rumah orang,” katanya.
“Siapa yang punya kato? ya proyek (orang-orang) di sana. Masyarakat mana punya,” katanya.
Dia sudah mengkonfirmasi jalan tersebut memang dijebol supaya rumah warga tidak tenggelam. Karena saluran air di jalan tersebut tidak ada.
”Terlalu kecil salurannya itu, tidak cukup (menampung air), kalau tidak dibongkar rumah warga jadi sasaran banjir,” kata Syukur.
Pemerintah desa, lanjut dia, sudah turun ke lokasi dan mendata siapa-siapa warga yang terdampak.
Pemerintah desa berharap di jalan itu dibuatkan selokan yang lebih besar agar cukup untuk menyalurkan air sehingga tidak meluap ke rumah penduduk. (Penulis: Sirtupillaili)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar