Mbah Rono Bicara Soal Kejutan Mengerikan 'Wedhus Gembel' Gunung Semeru - Liputan6
Mbah Rono Bicara Soal Kejutan Mengerikan 'Wedhus Gembel' Gunung Semeru
Liputan6.com, Jakarta - Tidak ada yang menyangka awan panas guguran (APG) yang terbentuk dari letusan [Gunung Semeru](4728534/ ""), yang berada di dua wilayah administratif di Jawa Timur, yakni Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, begitu cepat terbentuk dan longsor, dikarenakan curah hujan tinggi di puncak gunung itu.
Erupsi Gunung Semeru sedikitnya dilaporkan menewaskan 13 orang, menurut keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (5/12) pagi.
Gunung Semeru hingga kini masih berstatus level II atau waspada, usai material vulkanik menerjang perkampungan warga sekitarnya pada Sabtu (4/12) sore.
Terbentuknya APG atau "wedhus gembel" itu diakibatkan oleh faktor eksternal, curah hujan tinggi di puncak Gunung Semeru yang menyebabkan ketidakstabilan endapan lidah lava.
Mengutip Antara, akibat guguran awan tersebut, setidaknya mengakibatkan 102 orang warga mengalami luka-luka, terutama luka bakar. Warga yang tinggal di perkampungan di sekitar gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu harus terpaksa mengungsi.
Guguran awan tersebut menyebabkan sebagian besar wilayah Kampung Renteng di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, tertimbun abu vulkanik guguran Gunung Semeru.
Abu vulkanik Semeru tersebut meliputi rumah, pabrik, tempat ibadah, dan kendaraan warga. Setidaknya ada dua truk dan sepeda motor yang tertimbun abu di kampung itu. Hujan abu juga menyebabkan kematian sejumlah hewan ternak di Kampung Renteng.
Selain itu masih ada 10 warga yang belum bisa dievakuasi dari dusun yang terdampak letusan Gunung Semeru di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
Kemudian sebagian besar rumah warga di Dusun Curah Kobokan rusak akibat awan panas guguran Gunung Semeru sehingga warga dusun itu harus mengungsi.
Kerusakan yang diakibatkan dampak erupsi Gunung Semeru juga tampak pada Jembatan Gladak Perak, yang merupakan penghubung jalan nasional antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang.
Jembatan Gladak Perak yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang tersebut putus total akibat terjangan banjir lahar dingin usai erupsi.
Hingga kini, warga juga diminta mewaspadai kemungkinan munculnya awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sarat.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Peringatan dini
Mengutip cuitan dari akun Twitter resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM @PVMBG_, Gunung Semeru berada pada level II sejak Mei 2012, sebab hampir setiap hari terjadi erupsi dengan rata-rata 25 kali kejadian. Aktivitas Gunung Semeru tersebut selalu dilaporkan melalui Whatsapp Group yang terdiri dari unsur masyarakat hingga pemerintah setempat, termasuk kejadian guguran lava pada 1 Desember 2021
Kemudian pada 2 Desember 2021, Pemantauan Gunung Aktif (PGA) Semeru sudah mengeluarkan peringatan agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar Besuk Kobokan, Besuk Kembar, Besuk Bang, dan Besuk sarat, untuk mengantisipasi kejadian guguran/awan panas guguran.
NAMA PERUSAHAAN = KARINA ELENA ROLAND PINJAMAN PERUSAHAAN
WHATSAP = +15857083478 atau +(323) 230-9820
FACEBOOK= ELENA KARINA ROLAND
INSTAGRAM = ROLAND KARINA
TWITTER====KARINA ROLAND
EMAIL PERUSAHAAN = KARINAROLANDLOANCOMPANY@GMAIL.COM
NAMA= MAINUNAH ELSA
NEGARA = INDONESIA
NAMA AKUN =, MAINUNAH ELSA
BANK= BANK NEGARA INDONESIA
PINJAMAN DISETUJUI = Rp 150.000.000
EMAIL SAYA = MAIMUNAHELSAELSA@GNAIL.COM
tualfifetcons