Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj menyerahkan sepenuhnya proses pemilihan ketua umum periode 2021-2026 kepada para peserta Muktamar ke-34 NU atau yang disebut muktamirin. Said telah mengumumkan maju sebagai calon ketum PBNU.

"Pemilihan terserah muktamirin dong, terserah muktamirin bebas gimana nuraninya masing-masing," kata Said saat ditemui di UIN Radin Inten, Lampung, Kamis (23/12).

Said menekankan hidupnya selama ini selalu optimistis dengan kondisi apapun. Ia pun yakin bisa kembali terpilih sebagai ketum PBNU. "Tak pernah pesimis," kata dia.

Said mengaku bersyukur Laporan pertanggungjawaban (LPJ) PBNU masa bakti 2015-2020 di bawah kepemimpinannya diterima dengan baik oleh pengurus daerah NU. Ia berharap Muktamar ke-34 kali ini bisa menghasilkan pelbagai keputusan yang lebih bermanfaat bagi semua.

"Yang penting LPJ tadi diterima diapresiasi oleh seluruh cabang yang hadir," katanya.

Sidang penyampaian pertanggungjawaban diawali dengan pembacaan pidato laporan pertanggungjawaban kepengurusan PBNU oleh Said. Perwakilan peserta pleno diberikan kesempatan menyampaikan pandangan.

Seluruh perwakilan peserta menyampaikan persetujuannya atas LPJ tersebut. Mendengar hal demikian, pimpinan sidang M. Nuh mengambil kesimpulan bahwa LPJ PBNU pengurus 2015-2020 diterima.

"LPJ sudah selesai dan sudah diterima," tambah Sekretaris Pimpinan Sidang, Asrorun Niam Sholeh melalui pesan singkat.

Selain Said, turut hadir dalam sidang pleno tersebut Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf, Rais Aam PBNU Miftahul Akhyar dan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini.

Salah satu agenda yang paling dinanti dalam Muktamar ke-34 NU adalah suksesi ketua umum PBNU masa bakti 2021-2026. Selain Said, terdapat nama Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf yang telah mengumumkan maju dalam pemilihan.

Proses pemilihan rais aam dan ketum PBNU periode 2021-2026 di Muktamar ke-34 NU dijadwalkan digelar pada hari ini Kamis (23/12). Namun, proses tersebut berlangsung tertutup.