Varian Omicron Tak Pengaruhi Kebijakan Umrah, Pemerintah Diminta Berikan Relaksasi Karantina - PIKIRAN RAKYAT - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Varian Omicron Tak Pengaruhi Kebijakan Umrah, Pemerintah Diminta Berikan Relaksasi Karantina - PIKIRAN RAKYAT

Share This

 

Varian Omicron Tak Pengaruhi Kebijakan Umrah, Pemerintah Diminta Berikan Relaksasi Karantina

PIKIRAN RAKYAT – Usai mendapat lampu hijau, Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah Eko Hartono menegaskan bahwa penemuan varian Omicron tidak memengaruhi kebijakan umrah, termasuk bagi calon jemaah asal Indonesia.

KJRI Jeddah Eko Hartono mengatakan bahwa persiapan di Arab Saudi terus berjalan, tempat-tempat untuk karantina telah disiapkan seperti di Mekah dan Madinah.

Namun, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah meminta pemerintah memberikan relaksasi terkait karantina bagi jemaah umrah, seiring dengan adanya penetapan soal karantina 10 hari bagi WNI atau WNA yang tiba di Indonesia.

"Kami Amphuri mengusulkan kepada pemerintah untuk mempertimbangkan kebijakan khusus bagi jemaah umrah yang pulang dari Tanah Air. Kami tidak menolak karantina tapi meminta diberikan pertimbangan untuk diperlakukan khusus," kata Ketua Amphuri Firman M. Nur.

Ia mengatakan bahwa dibukanya pintu umrah oleh Arab Saudi menjadi kabar yang patut disambut dengan suka cita dan dipersiapkan dengan baik.

Mengingat, terdapat hampir 60 ribu jemaah umrah Indonesia yang tertunda keberangkatannya ke Tanah Suci imbas dari pandemi.

Ketua Amphuri Firman menegaskan bahwa protokol kesehatan akan dijalankan dengan ketat, baik itu sebelum, setiba, dan ketika pulang ke Tanah Air.

Sebelum berangkat, jemaah akan dilakukan karantina secara terpusat di Asrama Haji Pondok Gede, lalu dilakukan screening, dan tes PCR.

Mutia Yuantisya 7 Desember 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi Ka'bah di Arab Saudi.
Ilustrasi Ka'bah di Arab Saudi. /Pixabay/Konevi

"Nah, kemudian saat melakukan perjalanan bahkan dalam perjalanannya dalam satu pesawat diisi oleh jemaah umrah semuanya," katanya.

Pada saat tiba di Arab Saudi, otoritas terkait akan mewajibkan jemaah yang mendapat vaksin Sinovac untuk menjalani karantina selama tiga hari.

Pada hari kedua, jemaah akan menjalani PCR dan jika hasilnya negatif, maka saat hari ketiga boleh untuk menjalankan ibadah di Mekah dan Madinah.

"Selama dalam kegiatan ibadah, jemaah termonitor dengan ketat melalui aplikasi Tawakalna. Kegiatan mereka harus bersama dalam rombongan dari Tanah Air, sampai mereka menyelesaikan ibadah di Mekah dan Madinah hingga perjalanan pulang," ucapnya.

Sebelum pulang, jemaah akan dikontrol lagi untuk melakukan PCR untuk memastikan bahwa kondisi jemaah benar-benar sehat dan negatif.

Jika hasil negatif, maka jemaah bisa pulang ke Tanah Air.

Begitu pula ketika sampai di Indonesia, jamaah akan menjalani PCR di Bandara Soekarno Hatta dan karantina untuk memastikan bebas dari Covid-19.

"Artinya bahwa kegiatan ibadah umrah adalah satu-satunya kegiatan yang termonitor dan terkontrol dengan baik dari pemerintah Indonesia maupun Saudi Arabia," katanya yang dikutip dari Antara, Selasa, 7 Desember 2021.***

Halaman:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages