WHO Minta Penerima Vaksin Sinovac-Sinopharm Segera Dapat Booster
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan orang dengan gangguan kekebalan tubuh dan para penerima vaksin dari virus covid-19 yang dimatikan (inactivated vaccine) untuk segera mendapat booster atau vaksinasi dosis ketiga. Vaksin dari virus Covid-19 tidak aktif misalnya vaksin Sinovac dan Sinopharm dari China.
Rekomendasi ini muncul dari hasil pertemuan Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) belum lama ini. Pertemuan dilakukan untuk mengevaluasi panduan pemberian booster yang sebelumnya diprioritaskan kepada orang tua dan orang dengan masalah kesehatan dasar.
"Saat ini kami terus mendukung perlunya pemerataan distribusi (vaksin) dan penggunaan dosis ketiga hanya pada mereka (dengan gangguan kekebelan tubuh dan penerima vaksin tidak aktif)," ungkap Ketua SAGE Alejandro Cravioto seperti dilansir dari Reuters, Minggu (12/12).
Lebih lanjut, rekomendasi ini diberikan karena penyebaran Covid-19 varian omicron terus meluas ke berbagai negara. Untuk itu, peningkatan vaksinasi juga perlu segera ditingkatkan, termasuk melalui pemberian dosis ketiga.
Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah merekomendasikan agar penerima vaksin Sinovac dan Sinopharm dengan usia di atas 60 tahun untuk segera mendapat booster.
Saat ini, beberapa negara yang memberikan vaksin buatan China telah memberikan suntik booster kepada masyarakat mereka. Mulai dari Turki, Uni Emirat Arab, hingga Thailand.
Pemberian booster bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran omicron. Sebab, mereka khawatir vaksin yang sudah diberikan tidak seefektif itu untuk melawan omicron yang disebut lebih menular.
Sementara SAGE menilai dosis tunggal vaksin Johnson & Johnson masih cukup efektif, sehingga belum mendesak untuk segera mendapat booster. Namun, hasil uji klinis perusahaan yang menyatakan manfaatnya tetap lebih besar bila ada pemberian dosis kedua.
Komentar
Posting Komentar