Airlangga Genjot Kerja Sama Dagang hingga Promosi UMKM RI di Jepang
- Dokumentasi Kemenko Ekonomi.
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan bilateral dari Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Koichi Haguida di Jakarta, awal pekan ini. Pertemuan bilateral tersebut membahas berbagai kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Jepang.
Airlangga menyambut baik inisiatif usulan kerja sama baru antara Indonesia dengan Jepang yaitu Public Private Track 1.5: Japan Indonesia Co-Creation Partnership for Innovative and Sustainable Economic Society.
Dia menjelaskan, kerja sama tersebut mencakup antara lain peningkatan rantai pasok regional dan global. Kemudian, pembangunan infrastruktur, ekonomi digital, pengembangan Sumber Daya Manusia, dan industri berkelanjutan yang merupakan prioritas pembangunan Indonesia.
“Indonesia selalu siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah Jepang untuk memaksimalkan potensi besar kerja sama kedua negara,” ungkap Airlangga dikutip dari keterangannya, Selasa, 11 Januari 2022.
Selain kerja sama internasional, dia menjelaskan, komitmen ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk mempromosikan pengembangan UMKM dan ekonomi digital. Di mana, UMKM Indonesia telah tumbuh menjadi sektor penopang utama ekonomi dengan kontribusi lebih dari 60 persen PDB dan menyerap lebih dari 90 persen tenaga kerja di 2020.
"Nilai e-Commerce Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat hingga 32 miliar USD pada tahun 2025 dengan tingkat pertumbuhan tahunan 54 persen," kata Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga pun mengajak Pemerintah Jepang untuk bekerja sama dan mendukung inisiatif Indonesia dalam menyukseskan agenda-agenda Presidensi G20 Indonesia tahun ini. Kemudian, akses perdagangan kedua negara serta peningkatan kerja sama di kawasan, terutama dalam forum ASEAN dan negara-negara Indo-Pasifik.
Dengan pertemuan tersebut, Airlangga optimistis, hubungan bilateral Indonesia-Jepang semakin terjalin kuat. Apalagi, Indonesia dan Jepang telah memiliki pengalaman kerja sama yang kuat.
“Beberapa infrastruktur utama Indonesia telah dibangun dengan bekerja sama dengan Jepang, diantaranya termasuk MRT Jakarta dan Pelabuhan Patimban. Saya percaya bahwa dialog baru akan dapat memperkuat dan memperluas kerja sama bilateral lebih lanjut di sektor ini,” tutupnya.
Sebagai informasi, saat ini total perdagangan Indonesia dan Jepang pada Januari hingga November 2021 adalah senilai US$28,5 miliar. Artinya 31 persen lebih tinggi dari periode yang sama di 2020 yaitu sebesar US$21,7 miliar.
Sementara itu, dari sisi investasi, pada Januari hingga September 2021 investasi Jepang ke Indonesia sebesar US$1,7 miliar. Dalam bentuk 6.794 proyek yang menduduki peringkat keempat di antara investor Indonesia lainnya.
Komentar
Posting Komentar