Jangan Bawel, Begini Cara agar Teman Duduk di Pesawat Nyaman dengan Anda
PERJALANAN udara selalu menyenangkan. Selain waktu tempuh cepat, menikmati pemandangan langit dan gugusan awan indah ialah kelebihan yang bisa dirasakan saat menaiki pesawat. Namun, lain ceritanya jika penerbangan berlangsung lama, kebosanan jadi momok paling tak disukai.
Cara menghilangkan kebosanan selain menonton film dan mendengarkan musik, mengobrol dengan rekan sesama penumpang juga menyenangkan.
Bagi penumpang pesawat ada berbagai aturan yang perlu diketahui termasuk soal etika. Terdapat beberapa kalimat yang sebaiknya tak Anda ucapkan kepada teman duduk di kursi samping Anda.
Seorang konselor hubungan dan pakar etiket di JustAnswer, August Abbott menjelaskan, hal terburuk yang Anda katakan kepada teman duduk pesawat Anda adalah 'Saya seorang pembicara yang hebat' atau komentar lain tentang seberapa banyak Anda berencana untuk mengobrol selama penerbangan.
"Ada begitu banyak (hal untuk tak diungkapkan), tetapi satu yang membuat saya ingin mengubah penerbangan saya adalah ketika seseorang berkata, 'Saya seorang penerbang yang gugup, jadi saya banyak bicara!'" kata Abbott, melansir laman Bestlifeonline.
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimg-z.okeinfo.net%2Fokz%2F500%2Flibrary%2Fimages%2F2021%2F11%2F10%2Fecpovqwl5n8hwzho3gde_11516.jpeg)
Abbott menyarankan agar Anda tak terlalu banyak bicara dan sebaiknya bahaslah hal-hal ringan. Akan lebih baik jika Anda tidak memulai pembicaraan.
"(Jika) Anda ingin menjaga agar semuanya tetap bersahabat saat Anda terbang berdampingan, sejatinya percakapan tidak perlu terus mengalir. Percakapan ideal Anda dengan orang asing di pesawat harus sedikit lebih dari, 'hai, saya (menyebut nama). Saya datang dari (daerah asal) pergi ke (daerah tujuan), apakah Anda baik-baik saja hari ini?," sarannya.
Banyak orang asing yang Anda temui selama penerbangan, sehingga memilih bersikap pasif akan lebih baik. Kecuali jika kedua belah pihak, baik Anda maupun rekan sesama penumpang misal di samping Anda cukup ramah melayani perbincangan.
"Jika mereka tampak tidak tertarik, jangan paksakan. Pasang headphone Anda, keluarkan ponsel Anda untuk bermain game dalam mode senyap, dan hargai bahwa hanya karena kita hampir berada di pangkuan satu sama lain tidak berarti kita harus bersama. intim atau mengintip atau bahkan dipaksa untuk melakukan percakapan," kata Abbott.
"Nah, setelah itu jika mereka mau bicara, tetap (bahas hal-hal) ringan, banyak mendengarkan, lebih banyak bertanyalah tentang mereka (ketimbang menceritakan diri pribadi)," paparnya.
Abbott bercerita jika dirinya pernah menghabiskan waktu 12 jam dalam penerbangan dengan seseorang yang jelas-jelas tidak peduli untuk mengobrol.
"Saat kami turun, mereka berterima kasih padaku!". Mereka mengatakan bahwa mereka sedang mengerjakan beberapa hal dalam hidup mereka dan benar-benar membutuhkan waktu tenang. Mereka menghargai bahwa saya tidak memaksakan diri pada mereka seperti yang mereka takutkan," kata dia.
Abbott juga menyarankan penumpang pesawat sebaiknya menjauhi perbincangan yang brsifat konyol dan sia-sia. Seperti menanyakan, 'Apakah Anda akan menggunakan kantung muntah Anda?'.
Intinya lanjut Abbott, etiket menggunakan transportasi udara ialah soal bagaimana Anda mengendalikan akal sehat.
"Saling menghormati adalah kerja tim yang sangat kita butuhkan di dunia ini yang terkadang terbalik. Akal sehat dan rasa hormat adalah landasan dari buku pegangan 'cara hidup' kami," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar