Jenguk Sastrawan Remy Sylado, Anies Sediakan RS hingga Janji Terbitkan Novel
JAKARTA, iNews.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjenguk sastrawan senior Remy Sylado di kediamannya di kawasan Cipinang Muara, Jakarta Timur. Remy Sylado, yang merupakan nama pena dari Yusbal Anak Perang Imanuel Panda Abdiel Tambayong, mengidap sakit stroke hingga terbaring lemah di tempat tidurnya.
Kunjungan tidak terduga Anies ke kediaman Remy terlaksana setelah mendapatkan info dari Forum Pemred Online (FPO). Anies menjenguk Remy karena mengetahui bahwa Novelis tersebut telah mengalami serangan stroke sebanyak tiga kali. Remy kini dirawat di Rumah Sakit Tarakan.
"Jadi yang sakit itu hanya fisiknya saja. Sedangkan ingatannya masih luar biasa. Begitu juga semangatnya, masih menggebu. Mas Remy sudah menyiapkan novel baru, judulnya Brouwer. Makanya kita mengharapkan kesembuhan Mas Remy supaya bisa terus berkarya,” ujar Anies saat bertemu langsung dengan Remy Sylado pada Jumat (14/1/2022).
Remy yang lahir pada 12 Juli 1943 di Malino, Makasar, Sulawesi Selatan tergeletak tak berdaya di pembaringan. Menurut istri dari pelopor puisi mbeling ini, Maria Louise Tambayong, Remy tidak bisa duduk apalagi berdiri dikarenakan selalu merasakan sakit kepala hingga pusing.
"Bahkan jika dimiringkan saja, karena badannya harus dibersihkan, selalu merasa kesakitan,” tuturnya.
Kedatangan Anies menjenguk seniman serba bisa tersebut disambut baik oleh keluarga beserta warga sekitar Cipinang Muara. Tak ayal, bahkan ketika Anies hendak berpamitan dengan keluarga Remy, banyak warga berduyun-duyun meminta foto bersama dengan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan tersebut.
Istri Remy, yang dikenal juga sebagai Emmy Sylado, berharap kedatangan Gubernur Anies bisa memompa semangat kesembuhan suaminya. Anies menjenguk Remy juga ditemani seniman teater dan dramawan Taman Ismail Marzuki, Jose Rizal Manua serta Ketua FPO, Joseph Erwiyantoro dan Yon Moeis.
Sebagai informasi, puisi mbeling yang dipelopori oleh Remy, merupakan bentuk seni perlawanan terhadap rezim orde baru. Gerakan puisi mbeling ini mendobrak pandangan estetika yang menyatakan bahwa bahasa puisi harus diatur dan dipilih-pilih sesuai dengan stilistika yang baku.
Selain dikenal sebagai seniman puisi mbeling, Remy juga dikenal sebagai penyair, novelis, cerpenis, dramawan, kritikus sastra, pemusik, penyanyi, penata rias, aktor, ilustrator, wartawan, dan dosen.
Editor : Muhammad Fida Ul Haq
Tidak ada komentar:
Posting Komentar