Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured

    Nemu Uang Rp20 Ribu di Jalan, Seorang Pria Asal Karangayar Nyaris Jadi Korban Pesugihan Genderuwo Gunung Lawu By Portal Sulut

    5 min read

     

    Nemu Uang Rp20 Ribu di Jalan, Seorang Pria Asal Karangayar Nyaris Jadi Korban Pesugihan Genderuwo Gunung Lawu

    By
    Sandi Mokoagow
    google.com
    3 min
    Ilustrasi Pesugihan.Nemu Uang Rp20 Ribu di Jalan, Seorang Pria Asal Karangayar Nyaris Jadi Korban Pesugihan Genderuwo Gunung Lawu /Pexels/ Ahsanjaya/
    Ilustrasi Pesugihan.Nemu Uang Rp20 Ribu di Jalan, Seorang Pria Asal Karangayar Nyaris Jadi Korban Pesugihan Genderuwo Gunung Lawu /Pexels/ Ahsanjaya/

    PORTAL SULUT--unung Lawu selain terkenal keindahan alamnya, juga menyimpan kisah mistis tumbal pesugihan.

    Berbagai mitos tentang tumbal pesugihan kerap ditemukan di kaki Gunung Lawu, selain pesugihan Tuyul, Gunung Lawu terkenal karena pesugihan Genderuwo yang kerap memangsa korban yang tidak bersalah.

    Dimana ada satu kisah, karena hal sepele, salah seorang pria nyaris kehilanngan nayawanya karena hampir tewas menjadi korban tumbal pesugihan di Gunung Lawu.

    Dilansir Portal.sulut.com, Senin 3 Januari 2022 melalui kanal YouTube @TagarMisteri. Berikut kisah seorang pria byaris tewas karena hampir menjadi korban pesugihan Gunung Lewu.

    Kisahnya, seorang pria bernama Vallen pria asal Tawangmangu, Karanganyar Jawa Tengah.

    Vallen mengungkapkan pengalamannya yang hampir jadi tumbal pesugihan di Gunung Lawu.

    Tumbal Pesugihan ini berawal saat Vallen beristirahat di tepi jalan dan menemukan selembar uang Rp20.000.

    Masyarakat Kejawen yang tinggal di kaki Gunung Lawu percaya mengambil uang sembarangan di jalan dapat memicu makhluk halus pesugihan yang sedang mencari tumbal.

    Tanpa pikir panjang, Vallen mengambil uang tersebut kemudian melanjutkan perjalanan. Dia tidak sadar apabila uang yang diambilnya adalah bagian dari syarat Tumbal Pesugihan Gunung Lawu.

    Setelah lima menit berjalan, Vallen merasakan tbuh terasa menggigil dan tidak dapat digerakkan. Panas dingin dan terdengar seseorang membisikkan sesuatu kepada dirinya.

    "Jangan diambil," bisik sosok tersebut, karena ketakutan ia bergegas pergi dan menginjak pedal gas dalam-dalam menuju rumah dekat dengan Pasar Ampiran.

    Setibanya dirumah, keanehan terjadi pergelangan tangan seperti terikat kencang wahah pucat dan warna kulit yang mulai membiru.

    Rasa sakit yang hebat begitu terasa dan luka lebam mengelilingi sekujur tangan. Hingga maghrib tiba, kedua tangannya tidak dapat digerakkan.

    Vallen kemudian mencari bantuan Ustadz yang mengerti akan gangguan hal gaib semacam ini. Setelah sadar ada yang tidak beres dengan uang yang telah diambil Vallen.

    Bergegas memanggil Ustadz di dekat rumahnya sang Ustad melakukan komunikasi dengan makhluk gaib yang membelenggu tangan Vallen.

    "Tak usah ganggu ketentraman orang lain, satu kali saja berani menyentuh anak ini jangan tanya apa yang akan kamu terima," ucap Ustad tersebut.

    "bocah iki arep tak pangan anak yg akan saya makan," kata sosok tak kasat mata kepada mereka setelah percakapan dengan sosok yang diduga genderuwo tersebut.

    Vallen tidak dapat menggerakkan. "Nah kamu akan dijadikan tumbal enggak usah takut Le karena masih ada Allah," ucap sang ustad.

    Dari penuturan Vallen, ustadz tersebut memintanya untuk membawa uang tersebut ke tepi pantai Parangtritis. Setelah dilarung sosok Genderuwo Pesugihan Gunung Lawu sudah tidak menghantui dan tangan dapat digerakkan dengan normal.

    "Tidak ada waktu untuk orang serakah seperti kamu, orang tidak bersalah kamu jadikan tumbal, mati kamu sekarang," ucap Ustad saat mengembalikan ilmu pesugihan Gunung Lawu tersebut.***

    Komentar
    Additional JS