Pendeta Yahudi Berlindung di Masjid, Nyawanya Selamat dari Gulungan Badai - Tribunnews
Pendeta Yahudi Berlindung di Masjid, Nyawanya Selamat dari Gulungan Badai
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fcdn-2.tstatic.net%2Fpekanbaru%2Ffoto%2Fbank%2Fimages%2Fpendeta-yahudi-berlindung-di-dalam-masjid-ali-kuscu.jpg)
TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang Pendeta Yahudi berlindung di sebuah masjid di Instanbul, Turki (27/1/2022).
Pendeta tersebut berdiam di masjid itu semalaman. Ia tidur di sana dan diberi makanan oleh pengurus masjid.
Pendeta Yahudi bernama Elbaum tersebut, berlindung di masjid itu karena terjebak badai salju saat hendak menuju bandara Istanbul International Airport.
Di tengah jalan, kendaraan yang ditumpanginya terperangkap karena badai dan hujan salju yang lebat.
3 jam terperangkap, petugas penyelamatan Turki pun datang. Elbaum lalu dievakuasi ke Masjid Ali Kuscu yang berada tak jauh dari bandara.
Dikutip Tribunpekanbaru.com
Ia terjebak di jalanan pada sore hari. Menjelang malam, ia pun dievakuasi ke Masjid.
"Saat itu dingin sekali... Saat masuk masjid, saya harus melepas sepatu saya seperti yang dilakukan orang lain," katanya.
"Karpetnya hangat, dan udara di dalamnya pun terasa hangat," kata Elbaum.
Saat masuk ke Masjid, kata Elbaum, orang-orang melihatnya dengan pandangan aneh.
Wajar memang, sebagai pendeta ia mengenakan topi Yahudi, dengan rambut di bagian samping yang panjang dan bergelombang.
"Tapi mereka melihat saya sambil melempar senyum,"katanya.
Seperti diketahui, kota terbesar di Turki, Istanbul, dilanda badai salju besar awal pekan ini,
Pendeta Elbaum sendiri berada di Istanbul untuk melakukan audit sertifikasi makanan halal sesuai standar agama Yahudi.
Usai menuntaskan tugasnya, ia pun berencana balik ke Israel.
Namun apa hendak dikata, badai salju datang, dan ia pun akhirnya diselamatkan ke Masjid.
Saat di masjid itu, ia melihat banyak orang yang tidur di lantai yang dilapisi karpet tebal.
Ia pun ikut tidur di sana.
Lalu saat, waktu sholat subuh tiba, ia pun ikut sholat seperti yang dilakukan oleh jemaah masjid itu.
“Kita sama-sama berdoa sama Tuhan, jadi menurut saya tidak masalah,” ujarnya.
Pertama Kali di Masjid
Kepada wartawan, sebelum menaiki penerbangan Turkish Airlines (THY) ke Tel Aviv, Sabtu malam, Elbaum mengatakan, itu adalah pengalaman yang tak selalu menjadi memori di dalam hidupnya.
"Tempat mereka membawa saya adalah masjid, bukan hotel. Saya tidur di sana. Saya tinggal di masjid selama lima jam. Saya shalat subuh. Semua orang memperlakukan saya dengan sangat baik," katanya.
Ia juga menjelaskan, ia adalah satu-satunya orang Yahudi di masjid itu.
"Saya merasa sangat nyaman di masjid. Orang-orang di sana sangat baik. Ini pertama kalinya saya masuk masjid," kata rabi itu.
( Tribunpekanbaru.com / Guruh Budi Wibowo )