Polisi Prancis Tembak Pria Berpisau di Stasiun Kereta Paris

Para polisi transportasi Prancis menembak seorang pria di stasiun kereta api di Paris yang mengancam mereka dengan pisau. Akibat tembakan tersebut, pria itu terluka parah.
Dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (3/11/2021), sumber polisi Prancis mengatakan kepada AFP bahwa pria tersebut pada hari Senin (1/11) waktu setempat, bergegas mendekati polisi sebelum tengah malam di stasiun kereta Saint-Lazare. Pria itu mengeluarkan pisau dari tas sambil berteriak "Allahu Akbar".
"Kedua petugas menggunakan senjata dinas mereka untuk membela diri dan melumpuhkan pria itu. Orang yang terluka dirawat oleh dinas darurat," tutur juru bicara operator kereta api nasional Prancis, SNFC.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejaksaan Paris mengatakan bahwa nyawa pria itu dalam bahaya setelah ditembak dua kali oleh polisi transportasi atau dikenal sebagai Suge di Prancis.
Kejaksaan menambahkan pihaknya telah membuka investigasi untuk percobaan pembunuhan seorang pejabat publik, hasutan terorisme dan kekerasan dengan senjata.
Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa pria itu tidak dikenal oleh dinas keamanan.
Prancis tetap dalam siaga tertinggi menyusul serentetan serangan militan pada tahun 2015. Pengadilan terkait serangan pada November tahun 2015 di Paris yang merenggut 130 korban jiwa tersebut, saat ini sedang berlangsung di Paris. Untuk itu, para pejabat Prancis memperingatkan perlunya kewaspadaan khusus.
Negara itu telah menyaksikan serentetan serangan oleh para ekstremis pada akhir 2020, termasuk pemenggalan guru, Samuel Paty pada Oktober 2020. Paty dipenggal setelah dia menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar