Waspada Bencana Hidrometeorologi Sepanjang Tahun 2022, Ini Prediksi dan Imbauannya - Kompas - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Waspada Bencana Hidrometeorologi Sepanjang Tahun 2022, Ini Prediksi dan Imbauannya - Kompas

Share This

 

Waspada Bencana Hidrometeorologi Sepanjang Tahun 2022, Ini Prediksi dan Imbauannya

Kompas.com, 12 Januari 2022, 09:31 WIB


KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis prediksi musim dan iklim sepanjang tahun 2022, dan masyarakat diimbau waspada dan melakukan upaya mitigasi dan antisipasi bencana hidrometeorologi.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, outlook rilis prediksi cuaca sepanjang tahun ini merupakan hasil analisis iklim tahun 2021 dan kondisi dinamika atmosfer global.

4+

KOMPAS.com: Berita Terpercaya
Baca Berita Terbaru Tanpa Terganggu Banyak Iklan
Dapatkan Aplikasi

Hasilnya, curah hujan tahunan pada tahun 2022 diprediksi sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan normalnya.

Kondisi Normal adalah rata-rata kondisi iklim dalam periode referensi pada tahun 1981-2010.

Namun, pada tahun 2022, jumlah curah hujan tahunan yang turun diprediksi lebih dari 2500 mm. 

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Selanjutnya, curah hujan sepanjang bulan Januari hingga Oktober secara umum akan sedikit lebih tinggi dibandingkan normalnya.

Sedangkan, pada bulan November dan Desember curah hujan diprediksi sedikit lebih rendah dibanding normalnya. 

Baca juga: Puncak Musim Hujan Indonesia, Ini Wilayah Waspada Risiko Bencana Hidrometeorologi

Waspada bencana hidrometeorologi tahun 2022

Dari beberapa prediksi cuaca, musim dan iklim yang terjadi sepanjang tahun 2022 ini. Dwikorita menegaskan, perlu adanya mitigasi dan antisipasi bencana hidrometeorologi sejak dini.

"Dampak negatif dan positif yang disebabkan oleh iklim harus tetap dipetakan. Kondisi curah hujan diatas normal dapat dimanfaatkan untuk kecukupan kebutuhan sumber daya air, sektor pertanian, dan sektor kehutanan,” kata Dwikorita dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Senin (10/1/2022). 

Jangka panjangnya, kata Dwikorita, pemerintah perlu melakukan evaluasi dan penyempurnaan tata ruang, tata kelola air dengan mempertimbangkan pengaruh dan dampak perubahan iklim.

Baik pada tingkat global, regional dan lokal, sebagai langkah antisipasi terhadap semakin meningkatnya frekuensi dan intensitas multi-bencana hidrometeorologi. 

Urip mengatakan, Informasi BMKG dalam Climate Outlook, Prediksi Musim dan iklim bulanan dapat digunakan sebagai acuan dalam antisipasi dampak keadaan iklim 2022 terhadap kegiatan sektoral yang penting.

Dalam outlook itu, beberapa kegiatan sektoral yang diimbau waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi sepanjang tahun 2022, di antaranya, sektor pertanian, sektor kehutanan, sektor pekerjaan umum, sektor pariwisata, sektor kesehatan, dan sektor kebencanaan.

Baca juga: Waspada Bencana Hidrometeorologi, BMKG Beri 3 Saran Mitigasi

1. Sektor kehutanan

Di sektor kehutanan, Urip menyarankan, adanya potensi kelimpahan air hujan dapat dimanfaatkan untuk mendukung untuk aktivitas penanaman pohon dan reboisasi.

2. Sektor kebencanaan

Pada sektor kebencanaan, tingginya curah hujan berpeluang menimbulkan bencana hidrometeorogi di wilayah Sumatera bagian tengah, Kalimantan bagian utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

"Bencana di sektor kesehatan juga perlu diperhatikan. Meningkatnya curah hujan juga turut meningkatkan populasi nyamuk sehingga dapat menyebabkan peningkatan penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)," tuturnya.

"Karenanya, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menjadi hal yang wajib dilakukan selama musim penghujan agar tidak menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah," imbuhnya.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG, Apakah Pertanda Bencana Hidrometeorologi?

Tidak hanya itu, untuk kebencanaan hidrometeorologi kekeringan dengan tetap menjaga kesiagaan, potensi karhutla pun tidak terlalu tinggi.

3. Sektor kesehatan

Berbagai kondisi cuaca alam yang terjadi akan meningkatkan berbagai risiko penyakit.

Seperti yang disebutkan di atas, ketika musim hujan tiba, akan ada banyak penyakit musim hujan yang harus diwaspadai selain DBD, ada malaria, diare, tipes, flu, leptospirosis, penyakit kulit dan lain sebagainya.

Pada musim kemarau, saat curah hujan sedikit, penyakit ISPA menjadi penyakit yang harus diwaspadai karena kondisi polusi udara akan semakin tinggi akibat kabut asap baik karena kebakaran hutan maupun asap kendaraan.

Baca juga: Puncak Musim Hujan Indonesia, Ini Wilayah Waspada Risiko Bencana Hidrometeorologi

4. Sektor Pariwisata

Untuk sektor pariwisata, peningkatan kewaspadaan dapat ditingkat menyesuaikan dengan karakteristik daerah wisata tersebut.

Saat di musim hujan seperti saat ini, pariwisata di sekitar pegunungan harus waspada adanya risiko hujan tinggi yang bisa mengakibatkan terjadinya longsor dan lainnya.

Sementara, untuk di wilayah perairan waspada gelombang laut tinggi.

Selain prediksi dan imbauan potensi bencana hidrometeorologi sepanjang tahun 2022, Dwikorita mengungkapkan bahwa suhu tahun ini akan jauh lebih tinggi dibanding rata-rata normalnya (sebesar 26,6 derajat Celsius).

Baca juga: 7 Jurus BMKG Minimalisasi Jatuhnya Korban Bencana Geo-Hidrometeorologi

 

Tren kenaikan suhu juga terjadi secara terus-menerus di Indonesia.

Prediksi ini pun ditambahkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Klimatologi Urip Haryoko.

Urip menambahkan, pada semester I tahun 2022, anomali iklim ENSO di Samudra Pasifik diprediksikan akan masih berada pada fase La Nina dengan intensitas moderate, dan akan kembali Netral pada Semester II.

Sementara itu anomali iklim IOD di Samudra Hindia diprediksikan akan berada pada kondisi Netral pada periode tersebut.

Di wilayah Indonesia, suhu muka laut di bagian timur diprediksikan hangat.

Baca juga: Apa Itu Bencana Hidrometeorologi yang Harus Diwaspadai di Musim Hujan?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages