AS Bantah Lakukan Operasi di Perairan Rusia
:extract_focal()/https%3A%2F%2Fimages.jurnas.com%2Fposts%2F1%2F2022%2F2022-02-13%2Ff294d39ad525b8b24d308ba8cacf5076_1.jpg)
Bendera negara bagian Rusia dan AS berkibar di dekat sebuah pabrik di Vsevolozhsk, Wilayah Leningrad, Rusia 27 Maret 2019. Reuters/Anton Vaganov/File Photo
MOSKOW, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) membantah melakukan operasi militer di perairan teritorial Rusia. Bantahan itu disampaikan setelah Moskow mengatakan, kapal angkatan laut Rusia mengejar kapal selam AS di perairan Rusia di Pasifik.
"Tidak ada kebenaran atas klaim Rusia atas operasi kami di perairan teritorial mereka," kata Kapten Kyle Raines, juru bicara militer AS, dalam sebuah pernyataan.
"Saya tidak akan mengomentari lokasi pasti kapal selam kami, tetapi kami terbang, berlayar, dan beroperasi dengan aman di perairan internasional," tambah pernyataan itu.
Sudah menjadi hal biasa bagi AS untuk memantau aktivitas militer yang dilakukan oleh negara lain tanpa harus memasuki wilayah perairannya.
Rusia menuduh Washington melanggar hukum internasional dan menciptakan ancaman keamanan nasional atas insiden tersebut pada saat ketegangan tinggi antara Moskow dan Washington atas penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina.
Kantor berita Interfax mengutip Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia yang mengatakan sebuah kapal angkatan laut Rusia mengejar kapal selam AS di perairan Rusia di Pasifik setelah kapal selam itu mengabaikan perintah kapal untuk muncul ke permukaan.
Kemhan mengatakan, awak fregat Marsekal Shaposhnikov menggunakan cara yang sesuai untuk membuat kapal selam meninggalkan perairan Rusia. Dikatakan telah memanggil atase pertahanan AS atas insiden tersebut.
Kapal selam itu terlihat di dekat Kepulauan Kuril pada Sabtu pagi ketika Rusia sedang melakukan latihan angkatan laut dengan Armada Pasifik dan diperintahkan untuk segera muncul, kata kementerian Rusia.
Dikatakan perintah itu diabaikan oleh awak kapal selam AS, yang menyebabkan fregat Rusia mengambil tindakan yang tidak ditentukan untuk membuatnya pergi.
"Kapal selam AS meninggalkan perairan teritorial Rusia dengan kecepatan maksimum," kata Kementerian Pertahanan seperti dikutip.
Tidak jelas secara spesifik di mana Rusia mengklaim insiden itu terjadi, tetapi bagian dari rantai Kepulauan Kuril diklaim oleh Jepang dan sengketa teritorial atas beberapa pulau berawal saat Uni Soviet saat itu merebutnya pada akhir Perang Dunia II. Perang Dunia Dua.
Menteri pertahanan Rusia berbicara melalui telepon dengan mitranya dari AS pada hari Sabtu ketika Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya memperingatkan bahwa perang di Ukraina dapat terjadi kapan saja.
Presiden AS Joe Biden dan Rusia Vladimir Putin juga berbicara selama satu jam melalui telepon di kemudian hari untuk membahas Ukraina tetapi menurut Kremlin, insiden kapal selam itu tidak diangkat.
Sumber: Reuters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar