Hasil PCR Berbeda dengan Tes Pembanding, Mana yang Diakui? - Beritasatu

 

Hasil PCR Berbeda dengan Tes Pembanding, Mana yang Diakui?

Jumat, 4 Februari 2022 | 22:41 WIB
Oleh: Dwi Argo Santosa / DAS

Ilustrasi
Ilustrasi "swab test". (Foto: Antara)

Jakarta, Beritasatu.com - Pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan wisatawan asing yang merasa tidak yakin atau kurang puas dengan hasil tes polymerase chain reaction (PCR) saat masuk ke Indonesia, kini boleh meminta tes pembanding.

Ketidakyakinan atau kekurangpuasan biasanya terjadi pada mereka yang dinyatakan positif Covid-19 padahal merasa tidak memiliki gejala apapun.

Lantas bagaimana bila hasil tes PCR seseorang dinyatakan positif namun hasil tes pembanding ternyata menyatakan negatif? Mana yang akan dipakai atau diakui oleh Satgas Covid-19, mengingat keduanya berasal dari laboratorium yang kredibel atau ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan?

BACA JUGA

Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto tidak menjawab tegas mana yang akan diakui.

Berbicara dalam konteks tes PCR pada para PPLN, kata Suharyanto, pihak Satgas Covid-19 akan menganalisis melalu rapat dengan menggunakan pertimbangan apakah mengkhawatirkan atau tidak ketika peserta tersebut keluar karantina.

“Apabila nanti peserta karantina yang di salah satu tes dinyatakan positif kemudian ada tes pembanding (hasilnya) negatif, kami akan melihat, merapatkan, dan bila kelihatan bahwa itu memang tidak mengkhawatirkan ya kami akan selesaikan masalah karantina itu,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (3/2/2022).

Suharyanto menegaskan bahwa pihaknya akan memastikan bahwa tidak akan ada orang yang sebetulnya negatif kemudian dengan sengaja dibuat positif.

BACA JUGA

“Tidak ada namanya orang yang sebetulnya negatif terus dipositifkan, itu tidak ada. Kami akan pastikan itu,” katanya.

Seperti dibertakan, Menparekraf Sandiaga Uno mengaku mendapat laporan dari wisatawan manca negara yang membawa anak perempuannya, sempat mengalami masalah di kekarantinaan.

Sandiaga Uno menceritakan melalui akun Instagramnya, @sandiuno, pada 29 Januari 2022 lalu.

Disebutkan, seorang wisatawan asal Ukraina bersama anak perempuannya hendak berlibur ke Bali.

BACA JUGA

Namun, pada hari terakhir karantina di salah satu hotel di Jakarta wisman tersebut mendapat kabar bahwa tes PCR mereka sebelum meninggalkan hotel menunjukkan hasil "positif".

Secara langsung, mereka memohon pertolongan agar bisa melakukan tes PCR ulang atau pembanding karena mereka percaya bahwa hasil tes tersebut salah.

Pada unggahan tersebut, disertakan pula lampiran gambar keluhan sang wisman. Pihak hotel menolak tes pembanding karena memang sesuai aturan kala itu tidak ada tes pembanding.

Sang wisman mohon bantuan karena ia akan mengeluarkan biaya sangat mahal ketika harus melakukan isolasi gara-gara dinyatakan positif Covid-19, sementara ia tidak merasa terpapar.

Pihak Kemenparekraf bergerak cepat berupaya untuk menghadirkan keadilan sekaligus memberi kenyamanan bagi para wisatawan.

“Jangan sampai ada wisatawan yang membawa kesan negatif karena ini tentunya akan mencoreng pariwisata dan nama baik Indonesia,” demikian tulis di akun tersebut.

Pada akhirnya wisatawan tersebut mendapatkan hasil tes negatif. Hasil tes yang terakhir inilah yang diakui. Buktinya, sang wisatawan dibantu tim Kemenparekraf bisa keluar dari hotel isolasi.

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

Sumber: BeritaSatu.com

Baca Juga

Komentar