Ketua Dokter Jepang Sebut Corona Sudah Puncaknya, Perhatian Besar Kepada Vaksinasi Anak-anak - Tribunnews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Ketua Dokter Jepang Sebut Corona Sudah Puncaknya, Perhatian Besar Kepada Vaksinasi Anak-anak - Tribunnews

Share This

 

Ketua Dokter Jepang Sebut Corona Sudah Puncaknya, Perhatian Besar Kepada Vaksinasi Anak-anak - Tribunnews.com

Ketua Dokter Jepang Sebut Corona Sudah Puncaknya, Perhatian Besar Kepada Vaksinasi Anak-anak

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ketua Asosiasi Medis Jepang Toshio Nakagawa menekankan bahwa corona saat ini di Jepang sudah peak dan menuju penurunan serta menekankan anak-anak agar segera di inokulasi (vaksinasi).

"Prioritas harus diberikan kepada anak-anak yang membutuhkan dukungan medis setiap hari," papar Nakagawa kemarin (16/2/2022).

Mengenai laju peningkatan jumlah orang yang baru terinfeksi dengan virus corona baru, Toshio Nakagawa, ketua Asosiasi Medis Jepang, mengatakan, "Tidak mungkin untuk membuat evaluasi yang seragam secara nasional. Tetapi mungkin saja trennya sudah mencapai puncaknya dan pelan-pelan akan menurun."

Namun di beberapa daerah menurutnya diperkirakan akan tetap tinggi dan tetap datar, dan mungkin terasa menyakitkan juga di  dalam optimisme yang berlebihan.

Ketua Nakagawa menyatakan bahwa tergantung pada wilayahnya, "Ada beberapa tempat yang jelas mengalami tren penurunan, dan dapat dibaca bahwa puncaknya telah terlampaui."

 Di sisi lain, jenis Omicron lebih menular daripada sebelumnya, dan dia terus meminta perhatian, "Di beberapa tempat jumlah orang yang terinfeksi mungkin mulai meningkat."

Sementara Inokulasi vaksin corona baru kepada anak-anak akan dimulai akhir bulan Februari ini  di kota-kota  besar di jepang seperti Tokyo.

"Kami mengusulkan untuk memprioritaskan vaksinasi anak-anak perawatan medis untuk  vaksinasi anak-anak."

Anak-anak perawatan medis dikatakan memiliki risiko tinggi infeksi karena mereka membutuhkan dukungan medis setiap hari, seperti memakai respirator.

Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, ada sekitar 20.000 orang di seluruh tempat di Jepang. Namun mereka tidak menjadi sasaran inokulasi prioritas.

Ketua Nakagawa meminta pemerintah memprioritaskan perawatan kesehatan anak-anak tersebut, tekannya lebih lanjut.

Penanganan penyakit, vaksinasi dan pengobatan corona banyak diperbincangkan kelompok pecinta Jepang. Mau bergabung kirimlah email ke: info@tribun.in

Ikuti kami di

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages