Macron Ancam Anti-Vaksin Covid-19 Prancis, Akan Membuat Hidup Mereka Sulit - Kompas dunia

 

Macron Ancam Anti-Vaksin Covid-19 Prancis, Akan Membuat Hidup Mereka Sulit

Kompas dunia | 6 Januari 2022 | 10:44 WIB
macron-ancam-anti-vaksin-covid-19-prancis-akan-membuat-hidup-mereka-sulit
Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengancam anti-vaksin Prancis bahwa hidup mereka akan sulit jika tak mau divaksin. (Sumber: Ludovic Marin/Pool Photo via AP, File)

PARIS, KOMPAS.TV - Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengeluarkan ancaman kepada para anti-vaksin Covid-19 di Prancis.

Ia mengungkapkan ingin membuat hidup para anti-vaksin semakin sulit di Prancis jika tak mau divaksin.

Ucapan Macron untuk dilakukan di tengah perdebatan anggota kongres terkait undang-undang (UU) yang membatasi kehidupan orang yang belum divaksinasi di publik.

Rencananya legislasi itu akan diputuskan melalui voting pada pekan ini.

Macron mengungkapkan ancaman tersebut saat diwawancarai oleh Le Parisien, Selasa (4/1/2022).

Ia menegaskan tak akan memaksa vaksinasi terhadap  lima juta orang yang sama sekali belum melakukan satu dosis vaksinasi pun.

Tetapi, ia menegaskan dirinya berharap bisa mendorong orang untuk vaksinasi dengan membatasi sebanyak mungkin akses ke aktivitas di kehidupan sosial.

“Saya tak akan mengirim mereka (orang yang belum divaksinasi) ke penjara,” ujarnya dalam wawancara tersebut dilansir dari BBC.

“Jadi kami perlu memberitahu mereka, sejak 15 Januari, Anda tak akan bisa lagi pergi ke restoran. Anda tak akan bisa lagi pergi untuk membeli kopi, pergi ke teater, dan pergi ke bioskop,” tambah Macron.

Namun, pernyataan Macron itu malah mengundang kemarahan.

Apalagi, Macron disebut telah menggunakan bahasa vulgar yang memecah belah dengan menggunakan bahasa slang untuk mengatakan ia ingin mempersulit hidup orang yang tak divaksinasi.

Macron saat itu menggunakan istilah emmerder, atau ingin membuat para anti-vaksin marah dengan pembatasan yang ia terapkan.

Kandidat Presiden Prancis dari Partai Republik Sayap Kanan, Valerie Pecresse, mengungkapkan kemarahannya bahwa Macron telah menuduh orang yang tak divaksin bukan sebagai warga negara.

“Anda harus menerima mereka apa adanya. Bimbing mereka, buat mereka bersatu, dan tidak menghina mereka,” ujar Pecresse kepada CNews.

Kandidat Presiden Sayap Kanan lainnya, Marine Le Pen, juga mengungkapkan kritikannya terhadap Macron.

“Presiden seharusnya tak berkata seperti itu. Emmanuel Macron tak layak untuk kantornya,” cuit Le Pen di Twitter.

Sedangkan politisi sayap kiri, Jean-Luc Melenchon menggambarkan pernyataan tersebut sebagai pengakuan yang menakjubkan.

Jelas, kartu vaksinasi merupakan hukuman kolektif terhadap kebebasan individual,” ujarnya.

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya