Mengenal Operasi False Flag, Tuduhan AS kepada Rusia soal Ukraina - CNN Indonesia - Opsiin

Informasi Pilihanku

powered by Surfing Waves
demo-image

Mengenal Operasi False Flag, Tuduhan AS kepada Rusia soal Ukraina - CNN Indonesia

Share This
Responsive Ads Here

 

Mengenal Operasi False Flag, Tuduhan AS kepada Rusia soal Ukraina

CNN Indonesia
3-4 minutes

Rabu, 16 Feb 2022 07:46 WIB

Warga Ukraina menyatakan siap menghadapi Rusia. (REUTERS/VALENTYN OGIRENKO)

Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat menuduh Rusia bisa melancarkan operasi False Flag. Pernyataan itu disampaikan Penasihat Keamanan Amerika Serikat, Jake Sullivan, beberapa waktu lalu

Beberapa pihak juga khawatir serangan False Flag itu dimanfaatkan untuk memprovokasi perang dengan Ukraina.

Beberapa sumber pemerintah Inggris mengatakan Kremlin berencana memalsukan serangan terhadap pasukan sendiri sebagai alasan invasi.


"Anda juga harus paham bahwa (Rusia) beberapa menciptakan keadaan, yang mana mereka bisa menyatakan telah menanggapi agresi Ukraina atau Barat," kata sumber dari Inggris kepada Telegraph dikutip INews.co.

Baru-baru ini, Rusia mengaku akan merespons dan mengambil tindakan jika ada warga negaranya yang tewas di mana pun termasuk di wilayah Donbass, Ukraina.

"Kami tidak akan menginvasi Ukraina kecuali bila kami diprovokasi untuk melakukan itu," kata Utusan Rusia untuk Uni Eropa, Vladimir Chizhov pada Selasa (15/2), dalam media lokal RIA, dikutip dari Reuters.

Jika warga Ukraina meluncurkan serangan melawan Rusia, lanjut dia, publik seharusnya tidak kaget bila Moskow menyerang balik.

Wilayah Donbass merupakan basis bagi gerakan kelompok separatis Ukraina yang disokong Rusia.

Namun pernyataan tersebut masih belum jelas apakah berkaitan dengan operasi bendera palsu atau tidak.

Operasi False Flage juga diyakini sudah dibahas dalam Ruang Kendali di Gedung Putih pada beberapa hari lalu.

Pemerintahan Joe Biden mengklaim memiliki bukti Rusia akan memproduksi video propaganda yang menggambarkan serangan Ukraina terhadap Moskow.

Dalam video itu, Rusia berusaha menunjukan militer Rusia seolah-olah telah melancarkan serangan terhadap negara pimpinan Vladimir Putin. Misalnya, jenazah dan aktor sebagai pelayat dan gambar lokasi yang hancur.

Sebelum Rusia melancarkan aksi ini, operasi bendera palsu sudah pernah diterapkan dalam perang-perang di era sebelumnya.

Apa itu operasi False Flag? Baca di halaman berikutnya...

Mengenal Operasi False Flag

BACA HALAMAN BERIKUTNYA


jake-sullivan_169

Selain itu, operasi bendera palsu juga digunakan Jepang untuk menyerang Manchuria pada September 1933. Serangan itu terjadi usai mereka meledakkan bagian rel kereta api.

Meski kerusakan tak begitu signifikan dan layanan kereta api juga tak terganggu, Jepang memanfaatkan insiden ini untuk merebut Manchuria.

Negeri Sakura kemudian menjadikan Manchuria sebagai negara merdeka.

Serangan bendera palsu lain dilakukan Jerman pada 1939 dalam insiden Gleiwitz. Ketika itu Berlin masih dipimpin Adolf Hitler.

Selama kejadian berlangsung, pasukan Hitler menyamar sebagai tentara Polandia untuk melancarkan serangan terhadap sebuah stasiun radio di Jerman.

Serangan itu mengakibatkan sebagian masyarakat Jerman mendukung invasi ke Polandia yang memicu Perang Dunia II.

Sebelum invasi ke Polandia betul-betul terjadi, Hitler mengatakan kebenaran akan luput dari pandangan publik.

"Kredibilitasnya (serangan) tidak penting. Pemenang tidak akan ditanya apakah dia mengatakan yang sebenarnya," kata Hitler.

Konflik di perbatasan Ukraina meningkat usai Rusia mengerahkan ratusan ribu pasukan ke wilayah itu. Menurut catatan AS, sejauh ini setidaknya ada 130 ribu tentara Rusia yang berada di perbatasan Eropa Timur itu.

Putin berulang kali membantah pihaknya berniat menyerang Ukraina. Namun, di satu sisi ia bersikeras tak akan membiarkan Kiev bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

(isa/bac) we

LAINNYA DARI DETIKNETWORK

Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Opsi lain

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages