Menlu Dmytro Kuleba: Serangan Kilat Rusia Terhadap Ukraina Gagal - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut blitzkrieg atau serangan kilat Rusia terhadap Ukraina gagal. Termasuk tujuan strategis Presiden Rusia Vladimir Putin semuanya dikatakan meleset.
Dalam konferensi pers virtual yang turut dihadiri Kompas.com, Menlu Dmytro Kuleba menekankan, Putin belum mencapai satu pun tujuan strategis selama empat hari invasi Rusia ke Ukraina.
"Presiden Putin berencana melakukan operasi blitzkrieg untuk memaksa Ukraina bertekuk lutut, menghancurkan kami, membuat kami mundur, dan merebut ibu kota kami, Kiev. Tak satu pun dari ini yang terjadi," ujar Kuleba, Minggu (27/2/2022).
"Kami bersimbah darah, tapi kami menimbulkan kerusakan besar pada musuh."
"Tidak ada kota besar yang direbut oleh Rusia. Meskipun banyak upaya penembakan, pemboman, dan pertahanan darat di ibu kota Kiev, musuh (Rusia) belum mendapatkan kendali apa pun," imbuh Menlu Ukraina.
Sebelum pernyataannya itu Kuleba juga mengecam tindakan Putin yang mengingatkan atau mengikuti langkah Adolf Hitler.
Kiev yang saat ini sedang diserang Rusia, mengulang memori kelam ketika dibombardir Nazi Jerman pada 1941.
"Selama empat hari berturut-turut, angkatan bersenjata Ukraina, garda nasional, unit pertahanan teritorial, dan seluruh pasukan pertahanan Ukraina berjuang dan melawan penjajah Rusia."
"Kemampuan Ukraina untuk melawan sangat tinggi dan sangat tak terduga bagi Putin," imbuhnya.
Pasukan Rusia frustrasi
Pasukan Rusia dilaporkan merasa frustrasi karena mendapat perlawanan keras tak terduga dari Ukraina.
Hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat senior pertahanan AS yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (26/2/2022).
Pejabat tersebut menambahkan, perlawanan tentara Ukraina yang keras membuat pasukan Rusia masih berada di luar ibu kota Kiev.

"Kami memiliki indikasi bahwa Rusia semakin frustrasi dengan kurangnya momentum selama 24 jam terakhir, terutama di bagian utara Ukraina," kata pejabat itu.
Menurut informasi Pentagon, Rusia telah mengerahkan setidaknya 50 persen dari kekuatan yang disiapkan untuk invasi besar-besaran di Ukraina.
Namun, invasi Rusia ke Ukraina belum berkembang secepat yang diharapkan sejak dimulai sebelum fajar pada Kamis (24/2/2022).
"Sebagian besar pasukan Rusia masih tertahan sekitar 30 kilometer di luar Kiev," kata pejabat itu.
Dia menyebut bahwa situasi medan perang selalu berubah. (Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar