Netizen Kritik Keras Pernyataan Menag soal Azan dan Gonggongan Anjing - CNN Indonesia

 

Netizen Kritik Keras Pernyataan Menag soal Azan dan Gonggongan Anjing

CNN Indonesia
Kamis, 24 Feb 2022 11:55 WIB
Sejumlah netizen mengkritisi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan suara azan dan gonggongan anjing.
Ilustrasi netizen riuh soal suara azan dan gonggongan anjing di twitter. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Netizen melontarkan kritik keras terhadap pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang membandingkan azan dan gonggongan anjing.

Sebelumnya Yaqut mengatakan penggunaan pengeras suara di masjid harus diatur agar tidak mengganggu umat agama lain. Dalam pernyataan tersebut, Yaqut mengibaratkan gonggongan anjing yang dianggap kerap mengganggu kehidupan bertetangga.

Pernyataan yang dianggap membandingkan oleh netizen ini memicu kritik keras di media sosial. Kritikan tersebut kini menjadi trending di Twitter dengan tagar TangkapYaqut, kata kunci Menag, dan kata kunci Adzan.

Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Kamis (24/2) pukul 11.14 WIB, tagar TangkapYaqut sudah mencapai lebih dari 10 ribu cuitan, kata kunci Menag mencapai lebih dari 14 ribu cuitan, dan kata kunci Adzan mencapai lebih dari 17 ribu cuitan.

Salah satu kritikan datang dari akun bernama @Hilmi28, ia menyebut kurang elok rasanya membandingkan lantunan suara dari masjid dengan suara gonggongan anjing.

"Maaf Pak Menteri, sepertinya kurang elok membandingkan lantunan suara dari Masjid (Adzan, Tilawah, Sholawatan dsj) dgn gonggongan anjing," katanya dalam sebuah cuitan, Rabu (23/2).

Senada dengan pernyataan tersebut, netizen lain mempertanyakan penggunaan kata yang dipilih. Menurutnya, tujuan untuk menumbuhkan keharmonisan umat malah jadi membuat kisruh.

"Apa sudah tidak ada lagi padanan kata lain sehingga menyamain serentak nya suara azan sana seperti serentak nya gonggongan anjing, bukan nya menyatukan umat malah membuat kisruh saja," kata @Rkurnia12.

Kritikan lain datang dari akun @darbulax yang menyebut pernyataan Yaqut sebagai sebuah penistaan agama.

Meski demikian, netizen lain mengatakan kejadian ini sebagai sebuah pembelajaran untuk Menag agar tidak membuat analogi semacam ini.

"Biarpun tidak diproses tapi buat pembelajaran Yaqut, tidak pantas seorang menteri membuat analogi Toa dengan gonggongan anjing," kata @adtyo08.

(lom/mik)

Baca Juga

Komentar