Putin Koar-koar Senjata Nuklir, Prancis Ingatkan NATO Itu Aliansi Nuklir!

Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Yves Le Drian menyoroti pidato Presiden Rusia Vladimir Putin saat mengumumkan serangan militer Rusia ke Ukraina. Dalam pidatonya, Putin membanggakan soal persenjataan nuklir yang dimiliki Rusia.
Menlu Prancis pun mengomentari pernyataan Putin itu. Dia mengatakan bahwa Putin harus memahami bahwa NATO merupakan aliansi nuklir.
Dilansir dari kantor berita AFP, Jumat (25/2/2022), berdasarkan kesepakatan NATO, senjata nuklir yang dimiliki oleh anggotanya Prancis, Inggris dan Amerika Serikat adalah komponen inti dari keseluruhan kemampuan NATO untuk pencegahan dan pertahanan.
"Vladimir Putin juga harus memahami bahwa Aliansi Atlantik adalah aliansi nuklir," kata Menlu Jean-Yves Le Drian kepada saluran televisi TF1.
Dia juga menjanjikan bahwa sanksi-sanksi Eropa yang "spektakuler" akan "menyerang ke jantung" Rusia.
Le Drian mengatakan Prancis juga tengah mempelajari sejumlah permintaan bantuan dari Ukraina, termasuk militer.
"Mereka membuatkan kami daftar (peralatan militer), kami sedang mempelajarinya, mencoba merespons permintaan mereka secepat mungkin," katanya.
Sebelumnya, dalam pidatonya saat mengumumkan invasi militer ke Ukraina, Putin membanggakan senjata nuklir yang dimiliki negaranya. Putin menekankan bahwa Rusia masih menjadi "kekuatan nuklir terbesar di dunia". Dia mengatakan bahwa siapapun yang menyerang Rusia akan menghadapi kekalahan.
Simak video 'Rusia Serang Ukraina Dari 3 Penjuru Mata Angin':
"Untuk urusan militer, bahkan setelah pembubaran Uni Soviet dan hilangnya sebagian besar kemampuannya, Rusia saat ini tetap menjadi salah satu negara nuklir yang kuat," kata Putin dalam pidatonya.
"Terlebih lagi, Rusia memiliki keunggulan tertentu dalam sejumlah senjata mutakhir. Dalam konteks ini, seharusnya tidak ada keraguan dari siapa pun bahwa setiap calon agresor akan menghadapi kekalahan dan konsekuensi buruk jika menyerang negara kami secara langsung," ujarnya.
Lebih lanjut, Putin menyebut bahwa dengan adanya ekspansi aliansi NATO ke arah timur, situasi Rusia menjadi semakin buruk dan semakin berbahaya. Terlebih, kata Putin, beberapa hari terakhir kepemimpinan NATO mengakui perlunya mempercepat dan meningkatkan upaya untuk membawa infrastruktur mereka ke dekat perbatasan Rusia.
"Dengan kata lain, mereka telah memperkuat posisi mereka. Kita tidak bisa tinggal diam dan secara pasif mengamati perkembangan ini. Itu akan menjadi hal yang benar-benar tidak bertanggung jawab untuk kita lakukan," cetusnya.
(ita/ita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar