Putin Umumkan Perang Ukraina, Ekspor Pala-Cengkeh Sulsel ke Rusia Terancam - detik - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Putin Umumkan Perang Ukraina, Ekspor Pala-Cengkeh Sulsel ke Rusia Terancam - detik

Share This

 www.detik.com

Putin Umumkan Perang Ukraina, Ekspor Pala-Cengkeh Sulsel ke Rusia Terancam

Syachrul Arsyad
6-7 minutes
Syachrul Arsyad - detikSulsel
Kamis, 24 Feb 2022 16:08 WIB
Penampakan Rudal Rusia yang Hantam Ukraina
Foto: Suasana Ukraina usai dihantam rudal Rusia. (Reuters/Valentyn Ogirenko)
Makassar -

Rusia telah memulai perang dengan Ukraina, setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan militernya menyerang "infrastruktur militer" hingga para penjaga perbatasan Ukraina. Perang Rusia ini diyakni akan berampak buruk terhadap perdagangan dunia, salah satunya ekspor komoditas Sulsel ke Rusia.

Rusia menjadi salah satu negara tujuan ekspor Sulsel. Terakhir, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel sempat mengirim komoditas pala dan cengkeh ke Negeri Beruang Putih itu.

Pelepasan ekspor komoditas andalan Sulsel itu berlangsung di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Laut Soekarno-Hatta, Makassar, Senin (10/1/2022). Nilai ekspor itu sebanyak 15 ton senilai USD 123.386,36 atau setara dengan Rp 1,7 miliar.

Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari Fakhsirie Radamilo mengemukakan, pengiriman komoditas itu dilakukan CV Surya Mandiri Sejahtera selaku eksportir. Perusahaan yang juga UKM binaan dinas perdagangan yang komoditasnya dihasilkan petani asal Kabupaten Luwu.

"Mereka sebelumnya telah melakukan ekspor, namun masih melalui perusahaan milik orang lain yang berada di Surabaya. Dan Alhamdulillah sudah memiliki perusahaan sendiri dan bisa langsung diekspor ke Rusia," ungkap Ashari dalam keterangan persnya, Rabu (12/1) lalu.

Dia menambahkan, Pemprov Sulsel memang tengah mendorong aktivitas ekspor ke berbagai negara. Komoditas pertanian yang dikirim ke luar negeri dihasilkan dari UMKM binaan.

"Pala dan cengkeh yang diekspor ini merupakan hasil dari petani Luwu. Alhamdulillah, Sulawesi Selatan diberkahi dengan barang apa pun. Semua ada di sini, mau cengkeh, pala, coklat, kopi dan lain-lain bisa kita ekspor semuanya," sebut dia.

Tidak hanya itu, Sulsel juga telah mencatat telah mengekspor produk briket arang tempurung kepala ke Rusia. Salah satu produk andalan yang dikelola UMKM bernama CV. Coconut Internasional Indonesia dari Makassar.

Komoditas andalannya itu dipamerkan saat kunjungan Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin di kantor Gubernur Sulsel, Senin (31/2). Orang nomor dua di Indonesia itu sempat meninjau pameran produk UMKM unggulan Sulsel.

"Produk briket arang tempurung kelapa ini kami sudah ekspor hampir semua negara di Timur Tengah serta Eropa, seperti Jerman, Inggris, Turki, dan Rusia," jelas Dirut CV Coconut Internasional Indonesia Asriani, Senin (3/2) lalu.

Kini komoditas unggulan Sulsel ke negara Rusia itu terancam berhenti karena Invasi Rusia ke Ukraina. Apalagi Sulsel mencatat, Rusia menjadi salah satu negara tujuan ekspor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, tercatat nilai ekspor Provinsi Sulsel pada periode November 2021 sebesar USD 135.60 juta. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada bulan yang sama, nilai ekspor mengalami kenaikan 21,69% atau USD 111,43 juta pada November 2020 (year-on-year).

Ada pun lima kelompok komoditas utama yang diekspor Sulsel pada November 2021, di antaranya: Nikel (61.12 %); Besi dan Baja (9.50 %); Biji-Bijian Berminyak (9.47%); Kakao/coklat (4.18%); serta Lak, Getah, dan Damar (3,59 %).

Lalu sebagian besar ekspor November 2021 ditujukan ke negara Jepang (64.55 %); Tiongkok (25.59 %); Malaysia (2,29 %); Filipina (1.61 %); dan Timor Leste ( 1,42 %).

Tidak hanya ekspor, kerja sama Sulsel dan Rusia juga dalam aktivitas impor, bahkan turut melibatkan Ukraina. Dua negara Eropa Timur yang kini tengah berperang.

Dari data BPS periode November 2021, nilai impor Sulsel sebesar USD 71.61 juta, atau mengalami penurunan sebesar 34.45 % dibandingkan dengan impor Oktober 2021 sebesar USD 109.25 juta.

Adapun kelompok komoditas impor dengan nilai terbesar, di antaranya; mesin-mesin/pesawat Mekanik (24.84 %); gandum (22.61 %); olahan makanan hewan (10.26 %); mesin/peralatan listrik (8.41 %) serta Bahan Bakar Mineral (3.80 %).

Sebagian besar impor didatangkan dari Tiongkok (31.24 %); Ukraina (15.67 %); Kanada (13.22 %); Rusia (9.51 %); dan Argentina (9,19 %).

Pengamat Hubungan Internasional (HI) Universitas Hasanuddin (Unhas), Agussalim Burhanuddin menekankan, perang Rusia-Ukraina akan berdampak di negara belahan dunia. Efeknya akan ada kenaikan harga dalam pasar dagang dunia, terutama harga bahan bakar.

"Nah itu akan berpengaruh bagi Indonesia yang negara konsumen, bukan lagi negara produsen energi khususnya minyak. Itu akan berpengaruh sekali," ucap Pengamat Hubungan Internasional (HI) Universitas Hasanuddin (Unhas), Agussalim Burhanuddin kepada detikSUlsel, Kamis (24/2).

"Jadi yang paling jelas itu energi, harga bahan bakar, kemudian akan mengikut pada harga barang-barang lainnya, termasuk mungkin barang-barang teknologi. Itu juga membutuhkan energi," tegas Agussalim.

Sebelumnya diberitakan, rentetan ledakan dilaporkan terdengar di Kiev, ibu kota Ukraina dan beberapa kota di dekat garis depan Ukraina timur dan di sepanjang pantai negara itu, beberapa saat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer.

Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (24/2), koresponden AFP juga mendengar ledakan di kota pelabuhan Odessa, Laut Hitam, dekat dengan garis depan daerah kantong pemberontak yang didukung Rusia, dan tepat di seberang laut dari Krimea yang dicaplok Rusia.

Ledakan juga terjadi di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, yang terletak 35 kilometer (20 mil) selatan perbatasan Rusia dan di luar zona timur di mana pasukan Ukraina telah memerangi pemberontak yang didukung Moskow sejak 2014.

Otoritas Ukraina telah menutup wilayah udaranya untuk pesawat sipil. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan dalam postingan di Twitter bahwa negaranya menghadapi "invasi skala penuh".

Baca berita selengkapnya terkait Invasi Rusia ke Ukraina di sini.

Simak Video "Ukraina Ajak Dunia Bersatu Lawan Agresi Rusia"

Ukraina Ajak Dunia Bersatu Lawan Agresi Rusia

(sar/nvl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages