Radiasi Chernobyl Meningkat Usai Direbut Rusia, Akan Jadi Bom Nuklir? Halaman all - Kompas

 

Radiasi Chernobyl Meningkat Usai Direbut Rusia, Akan Jadi Bom Nuklir? Halaman all - Kompas.com

Radiasi Chernobyl Meningkat Usai Direbut Rusia, Akan Jadi Bom Nuklir?

Kompas.com, 25 Februari 2022, 21:41 WIB
Pemandangan kota hantu Pripyat dengan tempat perlindungan yang menutupi reaktor yang meledak di pembangkit nuklir Chernobyl di latar belakang, Ukraina, Kamis, 15 April 2021.
Lihat Foto
AP PHOTO/EFREM LUKATSKY
Pemandangan kota hantu Pripyat dengan tempat perlindungan yang menutupi reaktor yang meledak di pembangkit nuklir Chernobyl di latar belakang, Ukraina, Kamis, 15 April 2021.
Editor: Aditya Jaya Iswara

PRIPYAT, KOMPAS.com - Otoritas Ukraina pada Jumat (25/2/2022) mengatakan, tingkat radiasi di zona eksklusi Chernobyl meningkat setelah kawasan itu direbut Rusia.

Mereka juga memperingatkan, penyitaan pembangkit nuklir oleh pasukan Rusia dapat berujung konsekuensi yang mengerikan.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2/2022) memerintahkan pasukannya untuk menyerang Ukraina, dan pada hari yang sama Rusia merebut Chernobyl, salah satu tempat paling tinggi tingkat radioaktifnya di bumi.

Pihak berwenang Ukraina juga mengatakan, sudah memberitahu Badan Energi Atom Internasional bahwa mereka kehilangan kendali atas bahan bakar yang sangat radioaktif dari pembangkit listrik itu.

"Di tangan agresor yang mengerikan, sejumlah besar plutonium-239 ini dapat menjadi bom nuklir yang akan mengubah ribuan hektare menjadi gurun mati dan tak bernyawa," kata Kementerian Perlindungan Lingkungan Ukraina dikutip dari AFP.

1.667 Orang Ditangkap Saat Ikuti Protes Anti-perang di Rusia

Kementerian tersebut lebih lanjut mengatakan, pengambilalihan zona eksklusi Chernobyl oleh pasukan Rusia dapat berujung konsekuensi serius.

"Konsekuensi kemanusiaan dan lingkungan dari bencana semacam itu tidak memiliki batas," tambah kementerian itu, menekankan bahwa "itu akan berujung konsekuensi yang mengerikan bagi orang-orang."

Secara terpisah, parlemen Ukraina mengatakan bahwa data dari sistem pemantauan radiasi otomatis di zona eksklusi Chernobyl menunjukkan tingkat radiasi yang lebih tinggi dari biasanya.

Tingkat radiasi gamma telah terlampaui pada sejumlah besar titik pengamatan, ujar parlemen.

"Karena pendudukan dan pertempuran, saat ini tidak mungkin untuk menetapkan alasan perubahan latar belakang radiasi di zona eksklusi," kata pernyataan itu.

Berbicara kepada AFP, Alexander Grigorash pejabat di Inspektorat Pengaturan Nuklir Negara Ukraina mengatakan, peningkatan tingkat radiasi di zona eksklusi Chernobyl tercatat pada pukul 03.20 waktu setempat.

Grigorash yang merupakan wakil kepala di departemen keselamatan fasilitas nuklir menambahkan, dia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut karena para staf telah dievakuasi dari lokasi setelah pasukan Rusia mengambil alih pabrik tersebut.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov berujar, tingkat radioaktivitas di PLTN Chernobyl normal.

Ledakan di reaktor keempat PLTN Chernobyl pada April 1986 meninggalkan sepetak kawasan di Ukraina dan Belarus yang sangat terkontaminasi dan menyebabkan penciptaan zona eksklusi kira-kira seukuran Luksemburg.

Baca Juga

Komentar