Ratusan Bangkai Kapal Perang dan Pesawat Ditemukan di Perairan Kepulauan Ini
TRIBUN-MEDAN.COM -��Chuuk adalah�negara yang paling jarang dikunjungi di dunia.
Walaupun negara kecil dan terpencil, tetapi banyak menyimpan hal misteri.�
Perairannya biru nan jernih terletak di Pasifik Selatan.
Menurut laporan World Tourism Organisation di bawah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), Chuuk memiliki keindahan panorama yang eksotik.�
Di bawah perairan biru jernih Chuuk Atoll di Pasifik Selatan, tujuh derajat utara khatulistiwa, dekat Nugini, terletak bangkai kapal perang�Jepang, lebih dari tiga puluh kapal dagang, dan ratusan pesawat.
"Armada perang pernah ditempatkan di kawasan laguna Pasifik, sekarang dikenal sebagai Chuuk, yang merupakan pangkalan utama Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Pasifik Selatan, selama Perang Dunia Kedua," tulis Patowary dalam artikel�Nationalgeographic.
Kaushik Patowary menulis kepada�Amusing Planet, dalam artikelnya yang berjudul "Warship Graveyard of Chuuk Lagoon". Tulisannya dipublikasi pada 3 September 2016.
Armada perang tersebut meliputi kapal perang, kapal induk, kapal penjelajah, kapal perusak, kapal tanker, kapal kargo, kapal tunda, kapal penyapu ranjau, kapal pendarat, dan kapal selam.
Chuuk dan lagunanya setara dengan Pearl Harbour�milik�Amerika Serikat.
Atol (pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) ini terletak dalam jangkauan Kepulauan Marshall dan merupakan sumber dukungan yang signifikan bagi garnisun Jepang yang terletak di pulau-pulau dan atol di seluruh Pasifik tengah dan selatan.
"Pulau-pulau ini memiliki fasilitas seperti landasan udara, bengkel kapal selam, pusat komunikasi, dan stasiun radar," imbuh Patowary.�
Meriam pertahanan pantai dan penempatan mortir melindungi fasilitas ini.
Dengan ribuan tentara dan persenjataan berat di antara pulau-pulau, Truk (nama sebuah atol di Chuuk) telah menjadi 'Gibraltar Pasifik' dan ancaman signifikan bagi operasi Sekutu di Pasifik.
Operation Hailstone�adalah nama sandi untuk penyerangan di Laguna Truk, yang dilakukan pada 17 dan 18 Februari 1944.�
Angkatan Laut Amerika Serikat menggempur pangkalan angkatan udara dan angkatan laut Jepang di Truk.
Truk merupakan sebuah pangkalan logistik utama Jepang serta pangkalan utama yang beroperasi untuk Armada Gabungan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.
Operasi penghancuran ini merupakan serangan balasan Amerika atas Jepang yang menghancurkan Pearl Harbour pada 1941.
"Lebih dari 500 pesawat, lima armada kapal induk, empat kapal induk ringan, tujuh kapal perang, serta sejumlah kapal penjelajah, kapal perusak, kapal selam, dan kapal pendukung lainnya karam ke kedalaman laguna Chuuk�dalam serangan dadakan," terusnya.
Beruntungnya, Jepang telah memindahkan kapal induk, kapal perang, dan kapal penjelajah berat mereka yang berharga dari pangkalan, setelah mengantisipasi�akan adanya tindakan semacam ini.
"Sebagian besar armada perang itu menjadi bangkai di perairan jernih, kurang dari lima belas meter di bawah permukaan laut," ungkapnya.
Setelah ditinggalkan Jepang, laguna ini sekarang menjadi bagian dari Negara Bagian Chuuk di dalam Negara Federasi Mikronesia, dan terdiri dari beberapa pulau yang dikelilingi oleh terumbu pelindung yang menutupi pelabuhan alami yang mencakup lebih dari 2.100 kilometer persegi area.
Federasi Mikronesia adalah sebuah negara kepulauan berdaulat di Samudera Pasifik Barat, Oseania.
Federasi Mikronesia terdiri dari empat negara bagian dari barat ke timur, yaitu Yap, Chuuk, Pohnpei dan Kosrae yang tersebar di seluruh Samudera Pasifik bagian Barat.
Sementara, di Pasifik bagian Timur, adalah Kepulauan Caroline, Kepulauan Marshall, Palau, Nauru, Kiribati, Kepulauan Mariana, Guam, Pulau Wake.
Berbatasan dengan Filipina yang terletak di sebelah Barat, Indonesia di barat daya, Papua Nugini dan Melanesia di selatan, dan Polinesia di tenggara dan timur.
Kegiatan perekonomian utamanya ditunjang oleh sektor kelautan, perikanan, dan pariwisata.
Mayoritas penduduk mikronesia adalah bangsa berkulit cokelat dan bertubuh gemuk yang merupakan turunan bangsa Polinesia.
Mikronesia memiliki beragam suku dan bahasa yang berasal dari sejumlah suku asli di kepulauan tersebut, seperti orang-orang kepulauan pada umumnya.
Wilayah ini juga pernah dijajah oleh bangsa asing, khususnya Inggris, Jepang, dan Amerika Serikat.
(*/tribun-medan.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar