RI Lewat, Inggris Catat Pertumbuhan Ekonomi 7,5% di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Inggris rebound sebesar 7,5% tahun 2021 berkat pelonggaran pembatasan Covid-19 yang diambil pemerintah. Data terbaru juga menunjukkan pemulihan parsial dari kontraksi alias -9,4% di 2020 akibat pandemi.
Data resmi Kantor Statistik Nasional (ONS), Jumat (11/2/2022), menunjukkan ekonomi meningkat 1,0% pada kuartal keempat (Q4) 2021. Meskipun varian Omicron yang sangat menular muncul, ekspansi menyamai pada Q3 2021.
"PDB memang sedikit turun kembali pada Desember karena gelombang Omicron melanda, dengan ritel dan perhotelan melihat dampak terbesar," kata Direktur Statistik Ekonomi ONS Darren Morgan, dikutip dari AFP.
"Namun, ini sebagian diimbangi oleh peningkatan layanan Test and Trace dan program vaksinasi."
"Meskipun kemunduran Desember, PDB tumbuh kuat di kuartal keempat secara keseluruhan dengan NHS (Layanan Kesehatan Nasional), kurir dan agen tenaga kerja semua membantu mendukung ekonomi," tambah Morgan.
"Secara keseluruhan, PDB pada Desember sejalan dengan levelnya pada Februari 2020, sebelum Covid-19 melanda, sedangkan pada kuartal IV secara keseluruhan sedikit di bawah kuartal empat tahun 2019."
Mengutip Trading Economics, konsumsi rumah tangga meningkat 1,2% sementara pengeluaran pemerintah 1,9%. Sementara pembentukan modal tetap bruto 2,2%, ekspor melonjak 4,9% dan impor turun 1,5%.
Sementara itu, Menteri keuangan Inggris Rishi Sunak juga menyambut baik berita tentang pemulihan sebagian negara itu dari krisis kesehatan darurat.
"Ekonomi telah sangat tangguh," katanya dalam sebuah pernyataan, mencatat itu didorong oleh langkah-langkah stimulus besar pemerintah.
Ekonomi RI sendiri sepanjang 2021 juga tumbuh 3,69%. Lebih baik dari 2020 yang kontraksi 2,07%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar