9 Film Jepang yang Paling Sedih Menyayat Hati
Rekomendasi film Jepang yang paling sedih (Foto: Arsip Broadmedia Studios via Imdb)
Jakarta, CNN Indonesia --
Film Jepang yang sedih bisa jadi referensi tontonan jika bosan dengan kisah komedi ataupun drama dengan akhir bahagia. Ada banyak rekomendasi judul film Jepang yang benar menyedihkan hingga membuat air mata mengalir deras.
Bahkan saking apik ceritanya, beberapa judul film Jepang sedih ini diadaptasi oleh sineas luar negeri untuk dibuat versi terbarunya.
Berikut rekomendasi film Jepang yang paling sedih. Jangan lupa siapkan tisu untuk mengusap air mata melihat adegan demi adegan yang mengharukan.
1. Voices in the Wind (2020)
Rekomendasi film Jepang yang paling sedih Voices in the Wind atau Kaze No Denwa (Foto: Arsip Broadmedia Studios via Imdb)
Film Jepang sedih yang pertama adalah Voices in the Wind atau Kaze No Denwa arahan sutradara Nobuhiro Suwa. Film yang mengusung genre drama ini mengikuti kisah seorang remaja bernama Haru yang kembali pulang ke kota asalnya di Tohoku.
Delapan tahun lalu, seluruh keluarga Haru hilang akibat bencana tsunami dahsyat yang meluluhlantakkan kota tersebut. Dalam perjalanan, ia mendapati kotak telepon umum berwarna putih di tengah taman.
Penduduk setempat percaya, telepon umum yang sudah tak berfungsi itu dapat menghubungkannya ke orang yang sudah tiada.
2. Snow Flower (2019)
Snow Flower merupakan film Jepang drama romantis yang mengisahkan tentang seorang wanita yakni Miyuki yang menderita sakit sejak kecil. Hal tersebut membuat fisiknya lemah, bahkan dokter memvonis umurnya tak lagi lama.
Ketika Miyuki dirampok, muncul pria asing bernama Yusuke yang menyelamatkannya. Dari pertemuan tersebut membuat keduanya saling menyukai.
Ketika Yusuke mengetahui kondisi kesehatan Miyuki yang sebenarnya, ia mencoba mewujudkan keinginan terakhir sang gadis sebelum meninggal.
3. Her Love Boils Bathwater (2016)
Her Love Boils Bathwater atau Yu o Wakasu Hodo no Atsui Ai mengisahkan tentang cinta seorang ibu dan memastikan anaknya dapat hidup mandiri bahkan setelah dia tiada.
Cerita Her Love Boils Bathwater bermula ketika Futaba yang merupakan ibu tunggal harus merawat sekaligus bekerja keras untuk membesarkan anak perempuan semata wayangnya.
Penderitaan Futaba semakin menjadi ketika ia didiagnosis mengidap kanker pankreas stadium akhir. Sembari menyiapkan kematiannya, Futaba berusaha menemukan kembali suaminya yang 11 tahun kabur meninggalkan mereka.
Film Jepang yang paling sedih lanjut halaman dua...
Rekomendasi Film Jepang yang Paling Sedih
Rekomendasi film Jepang yang paling sedih (Foto: Arsip Broadmedia Studios via Imdb)
4. If Cats Disappeared from the World (2016)
If Cats Disappeared From The World mengisahkan seorang tukang pos bernama Sato Takeru. Sato menderita penyakit yang divonis dokter hidupnya tak akan lama. Hingga suatu ketika, ada roh jahat yang berwujud sama seperti dirinya.
Roh jahat itu memberikan sebuah kesepakatan kepada Sato supaya hidupnya lebih lama. Kesepakatan itu mencakup semua yang dimiliki Sato harus dihilangkan dari dunia. Perlahan-lahan benda-benda yang dimiliki Sato mulai hilang termasuk hingga kucing kesayangan Sato.
5. Forget Me Not (2015)
Forget Me Not merupakan film Jepang yang diadaptasi dari novel berjudul Wasurenai to Chikatta Boku ga Ita, karya Mizuho Hirayama.
Film percintaan remaja ini mengisahkan Takashi Hayama yang jatuh cinta pada teman satu sekolahnya yakni Azusa Oribe.
Namun sayang, Takashi menderita gangguan pada ingatan sehingga membuatnya melupakan Azusa setelah beberapa saat. Sadar ia melupakan gadis yang dicintainya, Takashi mulai membuat catatan untuk dirinya sendiri dan Azusa.
6. Heavenly Forest (2006)
Heavenly Forest adalah film romantis Jepang dengan ending sedih yang diadaptasi dari novel berjudul Renai Shashin. Film ini bercerita tentang persahabatan Makoto dengan gadis lugu bernama Shizuru.
Shizuru yang tertarik pada Makoto mencoba mendekatinya. Namun perasaan Shizuku bertepuk sebelah tangan karena Makoto menyukai gadis lain.
Saat Makoto menyadari kehadiran Shizuru, ia baru menyadari perasaan sukanya pada gadis itu. Namun Makoto terlambat dan menyesali kehilangannya.
7. Ima Ai ni Yukimasu (2004)
Ima Ai ni Yukimasu merupakan salah satu film Jepang populer yang masih banyak disukai. Bahkan, film ini di-remake di versi Koreanya berjudul Be With You yang rilis pada 2018.
Secara umum, jalan cerita versi Jepang dan Korea Selatan tak jauh berbeda dan sama-sama membuat hati teriris. Kisahnya berpusat pada sosok suami dan anak lelakinya yang masih kecil harus bertahan usai ditinggalkan istrinya.
Dalam sebuah buku gambar, ia berjanji akan kembali sekali lagi ke bumi untuk bertemu terakhir kalinya saat musim hujan tiba.
8. Crying Out Love, in the Center of the World (2004)
Crying Out Love, in the Center of the World atau Sekai no Chuushin de, Ai o Sakebu adalah film dama romantis dengan alur sederhana, namun alurnya yang maju-mundur membuat film ini cukup menarik.
Crying Out Love, in the Center of the World juga di-remake ke dalam versi Korea berjudul My Girl and I yang dibintangi oleh Song Hye-kyo dan Cha Tae-hyun.
Kisahnya mengikuti sepasang remaja tahun 1980-an yang saling jatuh cinta. Namun sang gadis meninggal karena sakit. Walaupun telah 17 tahun berlalu, Sakutaro masih saja belum bisa melupakan Aki yang sangat dicintainya.
9. Grave of the Fireflies (1988)
Grave of the Fireflies merupakan salah satu film anime Jepang yang paling sedih. (Foto: Studio Ghibli)
Film Jepang yang paling sedih selanjutnya adalah Grave of the Fireflies. Film anime produksi Ghibli ini sangat menyesakkan bahkan sejak awal cerita.
Grave of the Fireflies mengisahkan kakak-adik yang menjadi korban Perang Dunia II dan harus bertahan hidup di tengah keadaan sulit. Kehidupan Seita dan Setsuko semakin merana ketika tahu ayah dan ibunya meninggal, bahkan bibinya pun berlaku tak adil pada mereka.
Seita dan Setsuko kemudian tinggal di gua tepi danau yang hanya diterangi kunang-kunang ketika malam. Keduanya yang tak punya persediaan makanan harus meninggal lantaran menderita gizi buruk.
(fef/fef)
Saksikan Video di Bawah Ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar