Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Perang Dunia III Rusia Ukraina

    Balas Sanksi dari Jepang, Rusia Hentikan Perundingan Perjanjian Damai Perang Dunia II Halaman all - Kompas

    3 min read

     

    Balas Sanksi dari Jepang, Rusia Hentikan Perundingan Perjanjian Damai Perang Dunia II Halaman all - Kompas.com

    Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berbicara di depan pasukan Pasukan Bela Diri Jepang di Kamp Pasukan Bela Diri Jepang Asaka di Tokyo, Jepang, Sabtu, 27 November 2021.

    TOKYO, KOMPAS.com - Rusia menarik diri dari perundingan perjanjian damai dengan Jepang, dan membekukan proyek-proyek ekonomi bersama terkait dengan Kepulauan Kuril yang disengketakan, karena sanksi yang dijatuhkan oleh Tokyo atas invasi Rusia ke Ukraina.

    Rusia dan Jepang masih belum secara resmi mengakhiri permusuhan Perang Dunia II.

    Keduanya masih bertikaian soal pulau-pulau paling utara Hokkaido Jepang, yang dikenal di Rusia sebagai Kepulauan Kuril dan di Jepang sebagai Wilayah Utara.

    Pulau-pulau itu direbut oleh Uni Soviet pada akhir Perang Dunia II.

    Jepang telah memberlakukan sanksi terhadap 76 individu, tujuh bank dan 12 badan lainnya di Rusia. Terbaru pada Jumat (18/3/2022) sanksi termasuk dijatuhkan untuk pejabat pertahanan dan pengekspor senjata milik negara, Rosoboronexport.

    Video Rekomendasi

    Jokowi Sebut Perang Membuat Pusing Semua Negara

    “Dalam kondisi saat ini, Rusia tidak bermaksud untuk melanjutkan negosiasi dengan Jepang mengenai perjanjian damai,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan pada Senin (21/3/2022) dilansir dari CNA.

    Pernyataan Rusia itu mengutip “posisi Jepang yang tidak bersahabat secara terbuka dan upaya untuk merusak kepentingan negara kami”.

    Reaksi keras dari Jepang

    Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan dia sangat menentang keputusan Rusia, dan menyebutnya "tidak adil" dan "sama sekali tidak dapat diterima".

    "Seluruh situasi ini telah diciptakan oleh invasi Rusia ke Ukraina, dan tanggapan Rusia untuk mendorong hal ini ke dalam hubungan Jepang-Rusia sangat tidak adil dan sama sekali tidak dapat diterima," katanya.

    Kishida menambahkan bahwa sikap Jepang dalam mencari perjanjian damai tidak berubah dan memprotes langkah Rusia.

    "Jepang harus dengan tegas terus memberikan sanksi kepada Rusia dalam kerja sama dengan seluruh dunia," tambahnya.

    Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan Jepang telah mengajukan protes kepada duta besar Rusia di Tokyo.

    Jepang pekan lalu juga mengumumkan rencana untuk mencabut status “perdagangan negara yang paling disukai Rusia” dan melarang impor produk tertentu.

    Tahun lalu, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Tokyo dan Moskwa menginginkan hubungan baik, dan mengatakan bahwa tidak masuk akal mereka belum mencapai kesepakatan damai.

    Rusia juga telah menarik diri dari pembicaraan dengan Jepang tentang proyek bisnis bersama di Kepulauan Kuril, dan mengakhiri perjalanan bebas visa oleh warga Jepang, kata kementerian luar negerinya.

    Komentar
    Additional JS