Drone Militer Ukraina Nyasar ke Kroasia, Presiden Milanovic Langsung Gelar Rapat Mendadak - Indonesiainside.id

Drone Tupolev Tu-141 UAV - Kemenhan Ukraina
Indonesiainside.id, Zagreb – Drone militer yang jatuh semalam di ibu kota Kroasia, Zagreb, diduga berasal dari Ukraina, kata Presiden Zoran Milanovic pada hari Jumat, setelah memimpin pertemuan Dewan Keamanan Nasional.
Pesawat berbobot enam ton itu melakukan perjalanan melalui wilayah udara Rumania dan Hongaria sebelum mencapai Kroasia, ujar Milanovic, yang mengutip laporan yang dia terima selama pertemuan tersebut.
“Drone tempur itu terbang melalui wilayah udara Hungaria selama sekitar 40 menit,” kata Milanovic.
Pesawat berbobot enam ton itu melaju dengan kecepatan hampir 1000 km (621 mil) per jam dan menghabiskan tujuh menit di atas Kroasia, sebelum tampaknya kehabisan bahan bakar dan jatuh, kata presiden.
Milanovic menyebut insiden itu sangat serius, tetapi menekankan bahwa itu tampaknya bukan semacam serangan terhadap negaranya. Dia menyatakan kelegaan atas fakta bahwa tidak ada yang terluka oleh kecelakaan itu dan meminta Kroasia untuk tetap tenang.
Presiden Kroasia itu juga bertanya-tanya bagaimana pesawat tak berawak yang tidak begitu canggih itu bisa selama satu jam dibiarkan terbang di wilayah udara NATO tanpa adanya pencegatan, meskipun terdeteksi oleh stasiun radar. Peristiwa itu menunjukkan bahwa negaranya perlu mengembangkan sistem pertahanan dengan lebih baik.
Ketika ditanya oleh wartawan apakah Zagreb akan komplain ke Ukraina jika pesawat tak berawak itu dipastikan berasal dari Ukraina. Milanovic mengatakan bahwa Kiev memiliki kekuatan penuh untuk melawan serangan Rusia.
“Saya hanya berharap itu tidak terjadi lagi,” katanya.
Menteri Pertahanan Kroasia Mario Banozic mengadakan konferensi pers, di mana dia mengatakan militer Kroasia tidak gagal dalam insiden itu karena pesawat itu tidak menimbulkan ancaman berarti.
Laksamana Robert Hranj, Kepala Staf Umum Kroasia, yang berbicara bersama menteri, membenarkan bahwa Zagreb tidak mengerahkan jet tempur sebagai tanggapan atas pelanggaran drone terhadap wilayah udara Kroasia.
Pesawat yang jatuh di lingkungan Jarun Zagreb pada Kamis malam secara luas dianggap sebagai drone pengintai Tu-141 Strizh yang dirancang Soviet. Hranj menolak untuk menetapkan kepemilikan pesawat tak berawak, menyatakan bahwa jenis pesawat ini “relatif kuno dan tersebar luas di Uni Soviet sejak abad terakhir.”
Sebuah Tu-141 memiliki berat sekitar enam ton, memiliki kecepatan sekitar 1.000 km (621 mil) per jam dan jangkauan 1.000 km. Drone itu mendarat dengan bantuan sistem parasut yang dipasang di ekornya. Ukraina adalah satu-satunya negara yang secara resmi mengoperasikan Tu-141 saat ini.(Nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar