Klasik! Biang Kerok yang Bikin Impor Merajalela dan Bikin Jengkel Jokowi - detikFinance - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Klasik! Biang Kerok yang Bikin Impor Merajalela dan Bikin Jengkel Jokowi - detikFinance

Share This

 

Klasik! Biang Kerok yang Bikin Impor Merajalela dan Bikin Jengkel Jokowi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 27 Mar 2022 12:04 WIB
Jakarta -

Presiden Joko Widodo jengkel karena masih banyak lembaga pemerintahan melakukan impor pada pengadaan barang dan jasa. Dia mengaku jengkel anggaran belanja besar justru dibelikan produk impor.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyatakan masalah seperti ini sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Bahkan biang keroknya pun tetap sama dan tak kunjung ada perbaikan.

Bhima menjelaskan masalahnya adalah standardisasi pengadaan barang yang lebih pro terhadap produk impor. Ujungnya, produk lokal terpinggirkan karena kualitas produknya tak sesuai dengan standardisasi yang ada.

"Dari dulu masalahnya sama dan tidak ada perbaikan yang signifikan soal pengadaan barang dan jasa. Mulai dari standarisasi barang lebih pro terhadap produk impor. Alasannya klasik, produsen lokal apalagi UMKM dianggap tidak memiliki kualitas yang sesuai kriteria," ungkap Bhima kepada detikcom, Minggu (27/3/2022).

Baca juga:

Menurutnya, pemerintah saat ini seharusnya memberikan lebih banyak pendampingan dan bantuan kepada pelaku usaha lokal untuk memenuhi standardisasi yang dibuat.

Termasuk juga Presiden Jokowi, daripada mengulang kemarahannya di tahun 2019 lebih baik menginstruksikan jajarannya untuk membuat standardisasi lebih mudah bagi produk lokal.

"Pak presiden sepertinya hanya mengulang masalah yang lama. Tahun 2019 juga bicara soal cangkul impor," ujar Bhima.

Dia juga menyoroti soal peraturan mengenai serapan produk UMKM yang tak berjalan dengan semestinya. Bhima memaparkan dalam data yang diperolehnya dari LKPP, porsi nilai transaksi UMKM dalam pengadaan Rencana Umum Pengadaan tahun 2021 sangat kecil, bahkan hanya 33,6% dari seluruh total anggaran.

Di sisi lain, pengembangan produk yang masuk E-Katalog LKPP hanya sebesar 46.903 pada tahun 2021 dari target 70.000 produk.

Baca juga:

"Peraturan soal penerapan minimum produk UMKM dalam pengadaan barang kan ada, tapi tidak berjalan dengan baik," kata Bhima.

Simak Video 'Pernyataan-pernyataan Jokowi yang Jengkel Gegara Apa-apa Impor!':

Di sisi lain, pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengatakan masalah terjadi pada pengawasan pembelian barang dan jasa di LKPP. Menurutnya, aturan pengadaan barang dan jasa sudah mencakup pembagian antara produk lokal dan impor.

Namun, kalau keluhan soal banyaknya produk impor keluar dari Presiden Joko Widodo artinya ada yang tidak beres dalam pelaksanaan aturan tersebut.

"Kalau itu sampai bikin pak Jokowi marah berarti ada yang tidak berjalan semestinya kan. Harus ada berarti law enforcement yang tegas kan," kata Trubus kepada detikcom.

Trubus menduga LKPP lemah dalam pengawasan, sehingga masih banyak barang impor yang dibeli lembaga pemerintah. "Kalau memang itu ada berarti LKPP ini lemah pengawasan. Kurangnya cross check, jadi ada kebocoran itu terjadi," lanjutnya.

Soal impor sendiri, Trubus bilang sebenarnya boleh saja dilakukan. Hal itu bisa dilakukan bila produk yang dibutuhkan tak bisa diproduksi di dalam negeri. Tapi, barang-barang yang dikeluhkan Jokowi masih diimpor sudah bisa diproduksi di Indonesia.

"Setahu saya sih kalau memang nggak ada di Indonesia ya, boleh-boleh saja. Cuma itu yang disebutkan Presiden kan ada semuanya ya, seperti sepatu seragam, dan lain-lain. Memang semua produk Indonesia," ungkap Trubus.

Seperti diketahui Jokowi baru saja marah besar karena belanja barang dan jasa pemerintah masih banyak yang impor.

Dia memaparkan di kementerian dan lembaga pusat pemerintah saja ada anggaran belanja pengadaan barang dan jasa besarnya sampai Rp 526 triliun. Sementara itu di pemerintah tingkat daerah sebesar Rp 535 triliun, lalu di BUMN mencapai Rp 420 triliun. Namun, dari segitu banyak anggaran masih banyak yang dibelikan barang impor.

"Cek yang terjadi, sedih saya. Belinya barang-barang impor semuanya. Ini duit guede banget, besar sekali," ujar Jokowi saat memberikan arahan di acara Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Jumat (25/3/2022).

Dia memaparkan beberapa barang yang diimpor, mulai dari seragam TNI-Polri, alat dan mesin pertanian, alat kesehatan, perkakas rumah sakit, perkakas sekolah, hingga perkakas kantor.




(hal/zlf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages