Presiden Ukraina: Kami Hanya Minta 1 Persen Tank-Pesawat NATO

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengulangi permintaannya agar NATO meningkatkan bantuan militer ke negaranya. Foto: (AFP/HANDOUT)
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengatakan hanya meminta satu persen dari tank dan pesawat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), saat mengulangi permintaannya agar komunitas internasional meningkatkan bantuan militer ke negara itu.
Zelensky terus menggalang dukungan global melalui video yang diunggah ke media sosial. Dalam video yang dirilis Sabtu (26/3), ia mengatakan butuh memperkuat keamanan bersama di Eropa.
Pernyataan itu muncul tak lama setelah Zelensky berbicara dengan Presiden Polandia Andrzej Duda.
Zelensky mengaku menyesal lantaran selama ini Ukraina sudah menunggu 31 hari demi mendapat bantuan militer yang signifikan. Ia sampai mengajukan pertanyaan retoris soal peran NATO.
"(Siapa sebetulnya) yang memerintah Aliansi Euro-Atlantik," kata Zelensky dalam video dikutip CNN, Minggu (27/3).
Orang nomor satu di Ukraina itu mendorong agar komunitas internasional bersatu dan mengaktifkan dukung mereka ke negara eks Uni Soviet.
Zelensky juga menekan keselamatan dan keamanan Eropa bergantung pada konflik yang terus berkobar di Ukraina.
Sebelumnya, senada dengan Zelensky, Inggris meminta para sekutu untuk menggandakan bantuan militer ke Ukraina guna memperkuat pertahanan negara ini dari gempuran Rusia.
Menurut Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, komunitas internasional punya opsi menjaga api kebebasan tetap hidup di Ukraina atau mempertaruhkan api itu padam di seluruh Eropa dan Dunia.
Sebulan setelah invasi, Rusia masih terus menggempur Ukraina. Mereka menyerang infrastruktur militer dan fasilitas sipil.
Per 12 Maret, Militer Rusia mengklaim menguasai 3.593 fasilitas militer Ukraina selama invasi berlangsung.
Pasukan Rusia juga berhasil melumpuhkan 61 helikopter, 121 drone, 1.159 tank dan kendaraan lapis baja, 118 peluncur roket, 436 artileri dan mortir, dan 973 kendaraan khusus militer.
(ans/pra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar