Presiden Ukraina Puji-puji Biden Atas Larangan Impor Migas Rusia
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah secara resmi memerintahkan larangan impor minyak dan gas (migas) Rusia sebagai respons keras atas invasi militer yang diperintahkan Presiden Vladimir Putin ke Ukraina. Menanggapi langkah terbaru AS ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun memuji Biden.
Seperti dilansir Associated Press dan Al Jazeera, Rabu (9/3/2022), Biden menyatakan langkah ini dimaksudkan untuk menekan Putin agar mengakhiri perang yang dimulainya di Ukraina sejak dua pekan lalu.
Berbicara di Gedung Putih pada Selasa (8/3) pagi waktu setempat, Biden menyebut langkah keras ini menargetkan 'arteri utama perekonomian Rusia'.
"Kita melarang semua impor minyak dan gas dan energi Rusia. Itu berarti minyak Rusia tidak lagi diterima di pelabuhan-pelabuhan AS dan rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya terhadap mesin perang Putin," tegas Biden dalam pernyataannya.
Langkah perdagangan utama ini menempatkan AS di garis terdepan saat negara-negara Barat mencari cara untuk menghentikan invasi Rusia ke Ukraina. Langkah yang diambil Biden ini juga merespons permintaan Zelensky yang bertekad melawan invasi Rusia di negaranya.
Dalam tanggapannya, Zelensky melontarkan pujian untuk langkah yang diambil Biden ini.
"Berterima kasih kepada AS dan kepemimpinan pribadi @POTUS (Presiden AS Joe Biden-red) dalam menyerang jantung mesin perang Putin dan melarang minyak, gas dan batu bara dari pasar AS," tulis Zelensky dalam pernyataannya via Twitter.
"Mendorong negara-negara lain dan para pemimpin lainnya untuk mengikuti," cetusnya.
Simak Video 'Presiden Ukraina Minta Inggris Akui Rusia Negara Teroris!':
Dalam pernyataannya, Biden juga mengakui bahwa larangan impor yang diberlakukan AS ini juga akan berdampak pada rakyat Amerika. "Membela kebebasan membutuhkan pengorbanan," ucapnya.
Diketahui bahwa impor telah menjadi 'kelalaian' mencolok dalam rentetan sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat terhadap Rusia. Ekspor energi telah membuat aliran uang tunai tetap mengalir ke Rusia meskipun ada pembatasan ketat pada sektor keuangannya.
"Kita tidak akan menjadi bagian dari upaya mensubsidi perang Putin," tegas Biden.
Biden juga mengatakan bahwa AS berkonsultasi secara erat dengan sekutu-sekutu Eropa, yang lebih bergantung pada pasokan energi Rusia dan tidak bisa bergabung segera dengan AS dalam langkah ini.
Namun diketahui bahwa pekan ini, Uni Eropa berkomitmen untuk menghapus ketergantungan pada Rusia sesegera mungkin. Sementara Inggris, yang tidak lagi bagian dari Uni Eropa, mengumumkan bahwa minyak dan produk minyak dari Rusia akan dihapus secara bertahap pada akhir tahun.
Pengumuman larangan impor minyak dan gas ini menandai upaya terbaru dari pemerintahan Biden untuk mengisolasi Rusia dari perekonomian global dan memastikan bahwa invasi ke Ukraina menjadi kerugian besar bagi Putin, meskipun dia berhasil menguasai wilayah-wilayah Ukraina.
"Ukraina tidak akan pernah menjadi kemenangan bagi Putin," cetusnya.
(nvc/ita)
Komentar
Posting Komentar